Pariwisata Sleman Kontribusi Signifikan Terhadap Pendapatan Asli Daerah

oleh -647 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Sektor pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatatkan prestasi gemilang dengan memberikan kontribusi sebesar Rp340,56 miliar pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga 30 November 2024.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengatakan, angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 8,04% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

banner 719x1003

“Dari jumlah tersebut, Pajak Restoran memberikan sumbangan terbesar dalam perolehan pendapatan asli daerah, yakni senilai Rp167,50 miliar atau setara dengan 49,24 persen dari total pajak,” kata Ishadi Zayid di Sleman, Kamis (26/12/2024).

Pajak Restoran menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp167,50 miliar (49,24% dari total pajak), diikuti oleh Pajak Hotel sebesar Rp152,80 miliar (44,92%).

“Kemudian Pajak Hiburan sebesar Rp19,86 miliar lebih atau 5,84 persen, Retribusi sebesar Rp4,70 miliar lebih dan pendapatan lain yang sah, sebesar Rp1,12 miliar,” katanya.

Pajak Hiburan, retribusi, dan pendapatan lain-lain juga turut berkontribusi, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil.Penerimaan pajak mendominasi PAD dengan kontribusi 98,40%, sementara retribusi dan pendapatan lain-lain masing-masing menyumbang 1,36% dan 0,32%.

Keberhasilan ini juga tercermin dari peningkatan rata-rata belanja wisatawan nusantara. Hasil kajian CV Bulaksumur Konsultan Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 111,9% dari Rp1,37 juta per kunjungan pada 2023 menjadi lebih dari Rp1,53 juta per kunjungan di tahun 2024.

banner 484x341

Akomodasi (32,86%), makan dan minum (17,4%), pembelian oleh-oleh (15,41%), dan tiket masuk objek wisata (8,27%) menjadi empat komponen terbesar dalam pengeluaran wisatawan.

Ia mengatakan empat komponen terbesar dalam belanja wisatawan nusantara di Kabupaten Sleman adalah akomodasi sebesar 32,86 persen, makan dan minum 17,4 persen, pembelian oleh-oleh 15,41 persen, dan tiket masuk objek wisata 8,27 persen.

“Data belanja wisatawan tersebut mengacu pada hasil kajian CV Bulaksumur Konsultan Indonesia. Bila dibandingkan dengan rata-rata besaran belanja wisatawan nusantara pada 2023 yang sebesar Rp1,37 juta, maka terdapat peningkatan sebesar 111,9 persen,” katanya.

Baca Juga :  Ekonom: Kenaikan PPN 2025 Strategi Perkuat Fiskal, Tantangan Inflasi Menanti

Bila dilihat dari kelompok umur wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Sleman, maka kelompok umur antara 55–64 tahun menjadi kelompok umur dengan rata-rata belanja wisatawan tertinggi di Kabupaten Sleman sebesar Rp1,61 juta per kunjungannya.

“Kemudian kelompok umur antara 35–44 tahun menjadi kelompok umur dengan rata-rata belanja wisatawan terendah sebesar Rp1,14 juta per kunjungannya,” sambung Ishadi Zayid.

Data ini menunjukkan daya tarik pariwisata Sleman yang terus meningkat dan berdampak positif bagi perekonomian daerah. Keberhasilan ini diharapkan dapat terus ditingkatkan melalui inovasi dan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan, menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat Sleman. (red/adib)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *