SUARASMR.NEWS – Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memuat nilai-nilai universal yang sejalan dengan ajaran Islam. Pada setiap peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni, kita diingatkan akan pentingnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan berbangsa.
Ustad Teguh Imami, pegiat Lembaga Filantropi, menegaskan bahwa Pancasila memuat nilai-nilai seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan yang juga diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW.
Tahun ini, peringatan Pancasila bukan sekedar seremoni, tapi ajakan nyata untuk menghidupkan nilai-nilai luhur dalam keseharian. Implementasi Pancasila menjadi kunci menjaga keharmonisan keberagaman, termasuk dalam praktik keagamaan di tengah masyarakat.
Sila kelima dalam Pancasila pada dasarnya mencerminkan prinsip-prinsip yang juga diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Ustad Teguh menjelaskan bahwa sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, sangat sejalan dengan konsep tauhid dalam Islam.
“Keesaan Tuhan adalah landasan utama dalam ajaran Islam,” jelas Ustad Teguh Imami dalam program Mutiara Pagi RRI, Minggu (1/6/2025). Ia mengutip firman Allah SWT: “Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa” (QS. Al-Ikhlas: 1)
Dan sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa yang mengucapkan La ilaha illallah dengan ikhlas, maka dia akan masuk surga” (HR. Bukhari dan Muslim). Nilai ini, katanya, tercermin dalam ibadah yang konsisten, sikap toleransi antarumat beragama, serta menjauhi perbuatan syirik.
Terkait sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ustad Teguh menjelaskan bahwa Islam sangat mencerminkan keadilan dan akhlak mulia. “Keadilan adalah salah satu sifat Allah dan perintah bagi manusia,” ujarnya. Ia mengutip QS. An-Nahl: 90: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…”
Dan sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad). Dalam praktik sehari-hari, hal ini tampak dalam sikap saling menghormati, membantu sesama, dan berlaku adil.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia, menurutnya selaras dengan ajaran Islam untuk menjaga ukhuwah dan menghindari perpecahan, seperti firman Allah dalam QS. Ali Imran: 103: “Berpegang teguhlah kamu pada tali Allah dan jangan bercerai-berai.”
Sementara sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan, sejalan dengan prinsip musyawarah dalam Islam. QS. Asy-Syura : 38 menegaskan pentingnya bermusyawarah dalam pengambilan keputusan.
Adapun sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menurut Ustad Teguh, diwujudkan dalam ajaran Islam tentang kepedulian sosial. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” kutipannya dari HR. Ahmad.
Nilai ini dapat diimplementasikan melalui zakat, sedekah, dan kepedulian terhadap kaum dhuafa. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjaga keharmonisan dan persatuan di tengah keberagaman.
“Mari kita jadikan peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai momentum untuk lebih menghidupkan nilai-nilai luhur tersebut dalam setiap tindakan dan perilaku kita,” pesannya. (red/akha)