Gubernur Koster: Pesta Kesenian Bali Ini Tontonan Sekaligus Tuntunan

oleh -323 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Langit malam Denpasar bersinar tak hanya karena bintang, tetapi juga oleh kemegahan budaya yang membuncah dari panggung terbuka Ardha Candra.

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025 kembali membuktikan dirinya sebagai etalase seni Bali yang sarat makna lewat Parade Gong Kebyar Dewasa yang sukses menyedot ribuan penonton, pada Senin (14/7/2025) malam.

banner 719x1003

Gubernur Bali, Wayan Koster, hadir langsung menyaksikan dua penampilan agung dari Sanggar Wahana Gurnita (Denpasar) dan Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita (Jembrana). Dengan penuh semangat, Koster menyampaikan apresiasinya atas totalitas para seniman.

“Ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan budaya yang meneguhkan jati diri Bali. Teruslah berkarya untuk menjaga dan melestarikan seni warisan leluhur,” serunya penuh haru.

PKB 2025 mengusung tema “Jagat Kerthi Lokahita Samudaya” sebuah panggilan untuk menjaga keharmonisan semesta melalui kekuatan budaya. Nilai ini terasa kuat dalam dua fragmen tari yang ditampilkan malam itu.

Sanggar Wahana Gurnita memukau penonton lewat fragmen tari Mimba Pralaya, yang mengangkat kisah tragis dari Alas Mimba, Kesiman. Tarian ini membuka tabir cerita mistis tentang kutukan Dayu Datu setelah kehilangan suaminya dalam prosesi padiksan.

Penonton dibuat merinding saat sosok Dayu Datu berubah menjadi Rangda Jero Agung, mengguncang desa hingga Raja Kesiman sendiri harus turun tangan. Perang besar terjadi tari, gamelan, dan tata cahaya berpadu menciptakan atmosfer pralaya, kehancuran semesta.

banner 484x341

Tak hanya kisah yang menggigit, kekuatan koreografi dan tata panggung yang megah membuat pertunjukan ini begitu hidup seolah mengajak penonton menyusuri kisah mistis yang masih hidup di alam bawah sadar Bali.

Sementara itu, Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita dari Jembrana menyuguhkan fragmen tari Nusa Sari, yang mengangkat kisah sejarah perpindahan masyarakat Nusa Penida ke hutan belantara Bali Barat.

Baca Juga :  Ruben Onsu dan Perjalanan Spiritualnya: Sebuah Kisah Inspirasi

Dibalut alunan gamelan yang intens dan dramatik, penonton dibawa menelusuri perjuangan I Gusti Ketut Tangeb dan rombongannya membuka lahan baru yang penuh tantangan spiritual.

Upacara pekelem menjadi kunci spiritual yang membuka keberhasilan pemukiman, menegaskan hubungan harmonis manusia dengan alam.

Pertunjukan ini menyatu indah antara kekuatan narasi sejarah, nilai spiritualitas, dan kekayaan musikalitas yang menjadi ciri khas Gong Kebyar Jembrana.

Usai pergelaran, Gubernur Koster disambut hangat oleh para seniman dan masyarakat. Tak sedikit yang mengabadikan momen dengan foto bersama.

Kehadiran langsung sang gubernur dalam setiap agenda PKB disebut-sebut sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pelestarian budaya Bali.

PKB 2025 bukan hanya sekadar festival tahunan ia adalah panggung perlawanan terhadap lupa, ruang spiritual tempat warisan budaya terus menyala.

Parade Gong Kebyar Dewasa malam itu menjadi bukti bahwa seni tradisi Bali tidak hanya bertahan, tapi terus bergerak megah di tengah zaman. (red/nil)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *