SKF 2025: Ketika Warisan Menyatu dengan Inovasi di Jantung Kota Surakarta 

oleh -420 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Alunan syahdu keroncong kembali menggema dari kawasan Benteng Vastenburg, menyulap pusat kota Surakarta menjadi panggung harmoni budaya dalam Solo Keroncong Festival (SKF) 2025, yang digelar meriah pada 25–26 Juli 2025.

Tahun ini, festival mengusung tema yang berani dan visioner “Keroncong Unlimited”, sebagai simbol ekspresi bebas, kolaborasi lintas bidang, dan semangat pembaruan dalam menjaga nyala warisan musik keroncong.

banner 719x1003

“Solo Keroncong Festival adalah peristiwa budaya yang lahir dari kecintaan Surakarta terhadap musik keroncong,” ungkap Senny Marbun, Ketua SKF 2025.

Sejak pertama kali digelar pada 2009, SKF telah menjelma menjadi ikon kebudayaan Solo bahkan turut mengukuhkan kota ini sebagai “Kota Keroncong”. Dalam tiga tahun terakhir, SKF juga masuk dalam jajaran Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Tahun ini, semangat SKF dirangkai dalam falsafah Jawa “Hangudi Kuncaraning Keroncong”, yang berarti menjaga dan merawat keindahan serta kecemerlangan musik keroncong sebagai pusaka bangsa.

Sebuah pesan tajam bagi generasi muda untuk tidak memandang keroncong sebagai musik masa lalu, melainkan warisan yang relevan untuk masa depan. “Jangan mau kalah generasi muda, keroncong itu hebat!” tegas Senny penuh semangat.

Rangkaian pra-acara seperti Road to SKF dan Lomba Menyanyi Keroncong SKF 2025 sukses menyedot antusiasme masyarakat, sekaligus memperluas jangkauan keroncong ke telinga muda-mudi masa kini.

banner 484x341

Puncak perhelatan tahun ini dimeriahkan oleh lebih dari 20 artis dan grup keroncong nasional, ditambah lima grup lokal dari tiap kecamatan di Solo.

Area festival pun diramaikan oleh stand kuliner UMKM, serta thrift fashion yang menyatu apik dengan suasana, menjadikan festival ini bukan hanya tempat mengenang budaya, tapi juga menggerakkan ekonomi kreatif lokal.

Baca Juga :  Konser Laras Hati Mangkunegaran: Memperkuat Anak Muda dengan Budaya

Kementerian Pariwisata melalui Agustin Peranginangin, Direktur Badan Pelaksana Otorita Borobudur, menyampaikan apresiasinya atas konsistensi Solo menggelar SKF hingga empat tahun berturut-turut masuk kalender event nasional.

“Tahun ini temanya Keroncong Heritage, yang menegaskan komitmen Solo menjaga ekspresi musikal sebagai warisan tak benda yang hidup dan terus berkembang,” ujarnya.

Menurut Agustin, Solo Keroncong Festival bukan hanya panggung seni, tapi juga motor penggerak ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

Ia menekankan bahwa keberlangsungan festival semacam ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas kunjungan wisata berbasis budaya dan kesejahteraan masyarakat.

“Solo Keroncong Festival harus jadi ruang inspiratif bagi generasi muda untuk mencintai dan mewarisi budaya bangsa,” pesannya.

Dengan semangat inovasi, kolaborasi, dan relevansi, Solo Keroncong Festival terus membuktikan bahwa keroncong bukanlah musik yang ditinggalkan, melainkan musik yang sedang menunggu untuk kembali dicintai.

Tak hanya sekadar panggung musik, SKF 2025 menjadi ruang edukasi dan interaksi budaya. Dan dari jantung kota budaya inilah, suara keroncong kembali menggema, menyentuh hati generasi baru. (red/adb)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *