SUARASMR.NEWS – Kemeriahan Tradisi Saparan Jatinom di Klaten, Jawa Tengah, resmi dimulai sejak Kamis (31/7/2025) dan akan mencapai puncaknya pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Tradisi ini, yang telah berlangsung selama ratusan tahun, menjadi agenda budaya yang dinanti warga dan wisatawan setiap bulan Sapar dalam penanggalan Jawa.
Sekretaris Pengelola Pelestari Peninggalan Ki Ageng Gribig, Daryanto, menjelaskan bahwa inti tradisi ini adalah Andum Apem Ki Ageng Gribig sebuah ritual berbagi kue apem sebagai simbol ajakan berbuat kebaikan.
“Tradisi ini merupakan kearifan lokal Jatinom yang telah diwariskan turun-temurun. Setiap bulan Sapar, selalu ada agenda andum apem yang menjadi daya tarik masyarakat,” ujar Daryanto kepada awak media, Jumat (1/8/2025).
Menjelang puncak Grebeg Yaa Qowiyu Jatinom, serangkaian acara digelar mulai 1–7 Agustus 2025. Di antaranya:
- Pawai budaya dan potensi desa
- Gelar seni reog
- Festival drumband
- Pagelaran seni budaya anak
- Gejok lesung (musik tradisional)
- Pawai gerobak sapi
- Kirab Gunungan Apem pada 7 Agustus
Menurut salah satu warga, bahwa Saparan Jatinom bukan hanya ajang pelestarian budaya, tetapi juga mengenang jasa Ki Ageng Gribig, ulama penyebar Islam di daerah tersebut. Tradisi ini juga memberi dampak positif bagi ekonomi warga melalui geliat UMKM lokal.
“Sebaran apem ini selain melestarikan budaya, juga menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujar warga yang tidak mau disebut namanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak acara Grebeg Jatinom diperkirakan akan dihadiri puluhan ribu orang dari berbagai daerah.
Lebih dari enam ton kue apem akan disiapkan untuk dibagikan dan diperebutkan pengunjung sebuah pemandangan unik yang selalu memikat perhatian.
Dengan aroma apem yang semerbak dan riuhnya teriakan kegembiraan, Saparan Jatinom kembali menjadi perayaan yang tak hanya menghidupkan tradisi, tapi juga mempererat silaturahmi dan menghidupkan denyut ekonomi rakyat. (red/adb)