Waspada Pancaroba! Ahli Gizi Ungkap Cara Ampuh Jaga Tubuh Tetap Fit di Tengah Cuaca Tak Menentu

oleh -559 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Perubahan cuaca yang ekstrem saat musim pancaroba kembali mengintai kesehatan masyarakat. Debu yang beterbangan menjadi pemicu meningkatnya risiko penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan, flu, dan gangguan pencernaan.

Ahli gizi Lely Cintari, S.ST., MPH, mengingatkan pentingnya menjaga asupan nutrisi agar daya tahan tubuh tetap optimal dan bugar.

banner 719x1003

“Saat musim peralihan, tubuh rentan sakit, apalagi bagi lansia, ibu hamil, anak-anak, penderita penyakit kronis, hingga mereka yang memiliki mobilitas tinggi,” jelas Lely Cintari , Senin.

Lely menyarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan kaya vitamin C seperti jeruk, kiwi, stroberi, brokoli, dan paprika. Vitamin C terbukti membantu meningkatkan produksi sel darah putih yang melawan infeksi.

Tak kalah penting, vitamin D juga berperan besar dalam menjaga kekebalan tubuh. Apalagi pada musim kemarau saat ini.

“Manfaatkan sinar matahari pagi dan konsumsi ikan salmon, sarden, kuning telur, atau susu fortifikasi sebagai sumber vitamin D,” tambah Lely menegaskan.

Selain nutrisi, Lely mengingatkan agar masyarakat peka terhadap tanda-tanda kekurangan gizi, seperti mudah lelah, sariawan, kulit kering, rambut rontok, sering sakit, hingga perubahan mood.

banner 484x341

Ia juga menekankan pentingnya tidur berkualitas, mempertimbangkan suplemen bila diperlukan, dan segera berkonsultasi ke dokter jika gejala tak kunjung membaik dalam dua minggu.

Sejumlah faktor utama yang membuat musim peralihan ini rawan penyakit antara lain:

Fluktuasi Suhu – Perubahan suhu drastis melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan diserang virus dan bakteri.

Peningkatan Kelembaban – Udara lembap menjadi “rumah” ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri yang memicu infeksi saluran pernapasan maupun kulit.

Sirkulasi Patogen – Perubahan arah angin membawa patogen berpindah cepat dari satu wilayah ke wilayah lain.

Baca Juga :  Seminar Kesehatan Brawijaya Healthcare: Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penanganan Varises

Penurunan Kualitas Udara – Naiknya polusi dan alergen di udara memicu gangguan pernapasan, khususnya bagi penderita asma atau alergi.

Perubahan Perilaku – Lebih banyak waktu dihabiskan di dalam ruangan, meningkatkan risiko penularan penyakit dari orang ke orang.

“Musim pancaroba memang menantang, tapi dengan nutrisi tepat dan pola hidup sehat, tubuh bisa tetap tangguh menghadapi cuaca yang tak menentu,” tutupnya. (niluh)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *