Anies Baswedan Kejutkan Ribuan Mahasiswa Baru, Beri Pesan Tajam soal Kepemimpinan dan Teknologi

oleh -726 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Suasana Aula Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada pagi itu Kamis 8 Agustus 2025 mendadak riuh. Tanpa pemberitahuan sebelumnya, nama Anies Baswedan tiba-tiba dipanggil pembawa acara.

Dari tangga gedung SGLC, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuruni anak tangga dengan senyum khasnya. Spontan, ribuan Kesatria Muda sebutan untuk mahasiswa baru bergerak maju, berebut mendekati panggung.

banner 719x1003

Kedatangan Anies yang tak terduga ini menjadi pembuka talk show Pionir Kesatria 2025. Di hadapan 1.739 mahasiswa baru, ia menebarkan motivasi, membagikan pengalaman, sekaligus melemparkan pesan-pesan yang menusuk soal dunia perkuliahan, kepemimpinan, dan masa depan teknologi.

“Jangan sampai saat lulus nanti kalian menyesal karena menjadi mahasiswa yang tidak aktif. Kalau kalian sibuk dan kekurangan waktu, itu tandanya kalian sedang berada di jalur yang tepat. Ambil rute yang kamu mau, bukan yang sekadar nyaman,” tegas Anies.

Anies mengingatkan, IPK tinggi memang penting tapi bukan segalanya. “IPK tinggi bisa mengantarkanmu ke ruang wawancara. Tapi yang membuatmu berhasil adalah kemampuan berpikir kritis dan kepemimpinan,” ujarnya.

Ia juga mendorong mahasiswa teknik untuk peka terhadap isu sosial dan politik. Menurutnya, pembangunan waduk, jaringan irigasi, atau proyek infrastruktur lainnya sejatinya adalah keputusan politik.

Karena itu, calon engineer harus memastikan karya mereka bermanfaat bagi masyarakat luas, bukan hanya segelintir orang.

banner 484x341

Tak lupa, Anies menyinggung pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (AI). Teknologi, katanya, mampu mempermudah banyak hal, tetapi tak punya nurani.

“Di situlah manusia dibutuhkan untuk memastikan kemudahan yang ada digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab,”sambungnya.

Menjelang akhir acara, seorang mahasiswa bertanya soal cara menjadi pemimpin. Anies pun memberi definisi yangmembekass.

“Pemimpin itu bukan soal jabatan. Pemimpin adalah orang yang diikuti secara sukarela, karena kata-kata dan tindakannya. Jabatan bisa ditunjuk atau dipilih, tapi kepemimpinan hanya lahir saat orang mau mengikuti tanpa paksaan,” tandasnya.

Baca Juga :  Alokasi APBN Untuk Sektor Pendidikan Sangat Signifikan

Ia menutup dengan pesan yang langsung disambut tepuk tangan panjang:
“Jangan buru-buru ingin menjadi pejabat muda jadilah pemimpin muda,” pungkasnya. (red/adb)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *