Desakan Mundur Bupati Pati Memanas, Gubernur Jateng: Mekanismenya di DPRD

oleh -637 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Gelombang protes terhadap Bupati Pati Sudewo terus membesar. Ribuan warga memadati kawasan Alun-alun Kota Pati, Rabu (13/8), menuntut sang bupati mundur dari jabatannya.

Teriakan dan spanduk tuntutan membahana, dipicu kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dinilai memberatkan.

banner 719x1003

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yang dimintai tanggapan usai memantau program Cek Kesehatan Gratis di Universitas Diponegoro, menyerahkan sepenuhnya mekanisme pemberhentian kepala daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

“Ya, itu tanyakan ke sana. Mekanismenya sudah diatur, harus lewat DPRD,” kata Luthfi kepada awak media.

Ia menghormati hak masyarakat menyampaikan pendapat di muka umum, namun mengingatkan agar aksi tidak dilakukan secara anarkis atau memaksakan kehendak.

“Tidak boleh mengganggu kepentingan umum dan harus sesuai ketentuan hukum,” ujarnya menambahkan.

Luthfi juga mengimbau Sudewo dan jajaran Muspida Pati untuk menyerap aspirasi rakyat sekaligus menjaga stabilitas daerah.

banner 484x341

“Salah satu indikator penting investasi adalah situasi kondusif. Jawa Tengah ini tepo sliro, gotong royongnya tinggi, saya yakin bisa,” katanya optimistis.

Diketahui, pemicu kemarahan warga bermula dari kebijakan Pemkab Pati menaikkan PBB-P2 hingga 250 persen. Juga perkataan Bupati Pati Sudewo yang dirasakan masyarakat sangat arogan.

Meski tak berlaku untuk semua objek pajak karena sebagian hanya naik 50 persen pernyataan Sudewo yang mempersilakan warga berunjuk rasa “mau 5.000 atau 50.000 orang sekalipun” dinilai arogan dan menyulut emosi.

Aksi protes pun berubah kreatif sekaligus simbolis. Warga menggelar “donasi air mineral” di trotoar depan Pendopo Kabupaten Pati, menumpuk kardus-kardus air hingga memenuhi kawasan Alun-alun.

Namun, suasana berubah panas. Lemparan benda ke arah petugas dibalas gas air mata, membuat massa kocar-kacir dan aksi terpaksa dibubarkan.

Baca Juga :  Seluruh Korban Longsor di Dusun Kebonagung Trenggalek Ditemukan 

Situasi Pati kini kian dinamis, sementara mata publik tertuju pada langkah DPRD apakah desakan mundur terhadap Bupati Sudewo akan berlanjut ke ranah politik resmi, atau mereda di tengah upaya merajut kembali kondusivitas daerah.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto mengatakan sudah dilakukan penelusuran ke sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Hasilnya tidak ada laporan korban meninggal dunia.

Meski demikian, lanjut dia, terdapat 34 orang yang terluka dalam aksi yang berlangsung ricuh tersebut. Dan dirawat di RS Soewondo Pati. Para peserta aksi yang sebagian besar mengalami sesak nafas karena menghirup gas air.mata itu sudah diizinkan pulang.

Selain peserta aksi, lanjut dia, tujuh polisi juga dilaporkan terluka dalam aksi tersebut. Dan kemungkinan juga bisa bertambah. Sebelumnya, aksi warga Kabupaten Pati menuntut pengunduran diri Bupati Sudewo berakhir ricuh. (red/adb)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *