SUARASMR.NEWS – Cacing pita atau tapeworm adalah salah satu parasit yang bisa bersarang di usus manusia. Infeksi ini dikenal dengan istilah taeniasis, sementara jika larvanya menyebar ke jaringan tubuh lain disebut sistiserkosis.
Dokter spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Erlina Burhan, Sp.P(K), menjelaskan cacing pita biasanya masuk ke tubuh manusia melalui makanan yang tidak dimasak dengan sempurna, terutama daging sapi atau babi.
“Telur atau larva cacing bisa bertahan di jaringan daging. Saat dikonsumsi, mereka berkembang dalam usus manusia,” ujar dr. Erlina dikutip suarasmr.news, Kamis (21/8/2025).
Gejala infeksi bervariasi, mulai dari sakit perut, mual, diare, penurunan berat badan, hingga rasa lelah berkepanjangan. Dalam kasus tertentu, segmen tubuh cacing bahkan bisa ikut keluar bersama feses.
Namun, jika larva menyebar ke organ vital seperti otot, mata, atau otak, kondisinya jauh lebih berbahaya. Menurut World Health Organization (WHO), komplikasi pada otak dapat memicu kejang, sakit kepala kronis, hingga gangguan saraf permanen.
Kebiasaan makan daging mentah atau setengah matang menjadi faktor risiko utama. Selain itu, sanitasi yang buruk, termasuk air minum terkontaminasi, juga memperbesar peluang penyebaran penyakit ini.
WHO mencatat, taeniasis dan sistiserkosis masih banyak ditemukan di negara berkembang dengan sistem kebersihan rendah. Meski terdengar sepele, penyakit ini bisa berakibat fatal bila tidak ditangani.
Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya memeriksa feses guna menemukan telur atau segmen cacing. Pada kasus berat, pemeriksaan darah, CT scan, atau MRI diperlukan untuk mendeteksi larva di organ lain.
Sementara itu, menurut dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, terapi dapat dilakukan dengan obat antiparasit seperti praziquantel atau albendazole. Obat ini efektif membunuh cacing dewasa maupun larvanya, tergantung lokasi infeksi.
Meski begitu, pencegahan tetap menjadi kunci. Memasak daging hingga benar-benar matang, menjaga kebersihan tangan, serta memastikan air minum higienis adalah langkah utama untuk melindungi diri.
WHO juga menekankan pentingnya pengawasan makanan dan peningkatan sanitasi lingkungan demi memutus rantai penularan.
“Cacing pita mungkin kecil dan tak terlihat, tapi dampaknya bisa besar. Menjaga pola makan bersih dan sehat adalah tameng terbaik agar terhindar dari parasit berbahaya ini,” jelasnya. (red/nil)













