Dua Santri Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Jalani Amputasi, Kondisi Stabil dan Mental Tetap Tegar

oleh -551 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Duka mendalam masih menyelimuti Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Dari 13 santri yang menjadi korban ambruknya musala, dua di antaranya terpaksa menjalani amputasi akibat luka serius.

Meski begitu, kondisi mereka kini dinyatakan stabil usai mendapat penanganan intensif di RSUD Sidoarjo, korban tetap tegar dan berkomunikasi dengan baik.

banner 719x1003

Direktur RSUD Sidoarjo, dr Antok Irawan, mengungkapkan hingga Kamis (2/10/2025), sebanyak 13 santri masih dirawat, termasuk dua korban amputasi.

“Yang kami rawat kemarin ada 8, sore bertambah 5. Jadi total ada 13 santri yang saat ini dirawat. Alhamdulillah kondisi mereka stabil, meski ada yang harus menjalani operasi besar,” ujarnya.

Salah satu pasien yang menyita perhatian adalah Abdul Rozi (13). Setelah sehari sebelumnya diamputasi lengan kiri, ia kembali harus kehilangan salah satu kakinya.

“Pembuluh darahnya terjepit sehingga nutrisi tidak mengalir. Kondisi itu membuat jaringan membusuk, sehingga amputasi tidak bisa dihindari,” jelas Antok.

Selain Rozi, seorang santri lainnya juga mengalami hal serupa. Namun semangat mereka tidak surut. Bahkan, menurut tim medis, para santri menunjukkan ketegaran luar biasa.

banner 484x341

Kisah heroik juga datang dari Syailendra Haikal, santri yang sempat tertimbun reruntuhan selama dua hari namun berhasil selamat. Meski tubuhnya masih lemah, Haikal tetap bisa berkomunikasi dengan lancar.

“Haikal ini luar biasa. Meski dievakuasi dalam kondisi sulit, dia masih bisa berbincang panjang dengan kami,” kata Antok.

Korban lain yang masih dalam perawatan antara lain Wahyudi (15) yang baru selesai operasi, Al Fatih putra ustaz Abdul Hanan dari Bangkalan dengan luka ringan, serta Taufan Saputra Dewa (17) yang mengalami lebam di kaki.

Untuk mendukung pemulihan, RSUD Sidoarjo juga melibatkan tim psikologi agar para santri tetap kuat secara mental.

Baca Juga :  Waspada! BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Perairan Jatim hingga 4 Meter Mulai Hari Ini

“Mental anak-anak ini luar biasa. Bahkan santri yang sudah diamputasi tetap semangat, makan dengan lahap empat kali sehari. Itu tanda pemulihannya berjalan baik,” tutur Antok.

Meski ujian berat menimpa, semangat para santri korban ambruknya musala ini menjadi bukti ketabahan yang mengharukan. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *