SUARASMR.NEWS – Hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya sejak sore hingga malam membuat Wali Kota Eri Cahyadi turun langsung ke lapangan. Ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik langganan genangan.
Seperti Jalan Jemursari, Sidosermo, Ahmad Yani, Tidar, Embong Malang, Pacuan Kuda, Tanjungsari, hingga kawasan Kecamatan Sukomanunggal dan Asemrowo.
Namun di balik sidak itu, Eri menemukan biang kerok yang selama ini membuat air sulit surut, rumah dan jembatan pribadi yang berdiri di atas saluran air!
Saat meninjau kawasan Jalan Tanjungsari, Eri tampak geram melihat bangunan warga yang menutup jalur aliran air.
Didampingi Camat Sukomanunggal Dwi Anggara Widya Sukma dan Camat Asemrowo Khusnul Amin, ia langsung menegur keras jajarannya.
“Tolong dicek ke BPN! Barang-barang warga jangan sampai berada di luar persil. Ini sudah puluhan tahun menghalangi jalannya air. Bagaimana mau menyelesaikan banjir kalau seperti ini?” tegas Eri dengan nada tinggi.
Eri pun memerintahkan agar camat dan LPMK segera memanggil warga untuk menertibkan bangunan mereka sesuai batas tanah.
“Kalau salurannya ditutupi rumah, ya air tidak bisa mengalir. Saya minta warga diingatkan, rumahnya harus mundur sesuai surat tanahnya,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga menemukan jembatan pribadi di atas saluran air yang memperparah sumbatan. “Jangan buat jembatan di sini! Airnya tertutup begini, sudah dibongkar saja,” perintahnya tegas.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Syamsul Hariadi, membenarkan temuan tersebut.
Menurutnya, kondisi di Jalan Tanjungsari memang parah karena saluran sempit dan rumah-rumah banyak yang menjorok ke jalan, membuat air tak bisa mengalir lancar ke muara.
“Selain saluran kecil, aliran ke arah muara juga tersumbat,” jelas Syamsul.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemkot Surabaya menyiapkan proyek pelebaran saluran air dengan box culvert pada 2026.
Nantinya, air akan dialirkan ke arah timur Jalan Asem Mulya, menuju saluran Greges dan Bozem Morokrembangan. “Rencananya tahun depan kita lebarkan salurannya agar genangan bisa teratasi,” tandas Syamsul.
Dengan langkah tegas dan proyek besar ini, Eri menegaskan komitmennya menjadikan Surabaya bebas banjir, meski harus berhadapan dengan bangunan warga yang menyalahi aturan. (red/akha)













