SUARASMR.NEWS – Analis politik Boni Hargens menilai Presiden Prabowo Subianto sebaiknya tetap mempertahankan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).
Menurutnya, langkah itu penting untuk menjaga stabilitas politik dan soliditas institusi keamanan negara.
“Bagi saya, mempertahankan Jenderal Pol Listyo Sigit sebagai Kapolri dapat menjadi bagian dari strategi politik untuk menjaga kekuatan institusi keamanan, serta menghindari turbulensi yang bisa dimanfaatkan lawan politik untuk menyerang pemerintah,” kata Boni di Jakarta, Sabtu (6/9/2025).
Ia menegaskan, Presiden memiliki hak prerogatif untuk mengangkat maupun memberhentikan Kapolri sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Karena itu, keputusan Prabowo mempertahankan Listyo dipandang sebagai langkah tepat. Boni menambahkan, pencopotan Kapolri di tengah situasi politik yang sensitif justru berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah.
“Keputusan mempertahankan Kapolri adalah bagian dari visi jangka panjang Presiden Prabowo untuk memperkuat negara dan menjaga kepercayaan publik secara berkelanjutan,” jelasnya.
Dengan kepemimpinan Polri yang tetap solid, lanjutnya, pemerintah bisa lebih fokus melakukan reformasi institusi keamanan tanpa diganggu gejolak pergantian pucuk pimpinan.
Pernyataan Boni ini muncul sebagai respons atas desakan masyarakat sipil yang disampaikan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur.
Sebelumnya, Isnur membacakan 12 tuntutan masyarakat sipil, salah satunya mendesak agar Presiden mengganti Listyo Sigit karena dinilai gagal mengubah watak represif kepolisian pasca kekerasan terhadap massa aksi pada unjuk rasa akhir Agustus 2025. (red/hil)
