SUARASMR.NEWS – Kopi dan minuman energi sering menjadi “penyelamat” saat mata mulai mengantuk atau konsentrasi melemah.
Namun tanpa disadari, kafein yang terasa menolong itu bisa berubah menjadi pemicu stres dan gangguan kesehatan bila dikonsumsi berlebihan.
Menurut laporan Hindustan Times, Minggu, Ahli Gizi dari Motherhood Hospital Gurugram, Dr. Nisha, mengingatkan bahwa kafein dapat menumpuk dengan cepat di dalam tubuh dan memberikan efek fisik maupun psikologis yang signifikan.
Dr. Nisha juga menjelaskan bahkan sedikit kelebihan kafein dapat menstimulasi sistem saraf secara berlebihan, mengganggu tidur, pencernaan, hingga suasana hati.
“Mendengarkan tanda-tanda awal tubuh adalah langkah pertama menuju energi yang lebih sehat dan seimbang,” jelasnya.
Berikut lima tanda tubuh sudah kewalahan menghadapi kafein, sebagaimana dijabarkan Dr. Nisha:
1. Tiba-tiba Gemetar, Gelisah, atau Terlalu Gugup: Kafein memblokir adenosin zat yang membuat tubuh rileks sehingga sistem saraf menjadi terlalu aktif. Akibatnya, adrenalin dilepaskan lebih banyak dan membuat seseorang mudah cemas, tertekan, atau sulit fokus.
2. Sulit Tidur dan Bangun dalam Kondisi Tidak Segar: Kafein punya waktu paruh 5–6 jam, sehingga konsumsi di sore hari dapat mengganggu siklus tidur nyenyak. Dampaknya bukan hanya mengantuk, tetapi juga menurunkan imunitas dan kestabilan emosi.
3. Detak Jantung Kencang atau Tidak Beraturan: Kelebihan kafein membuat jantung “dipaksa” bekerja lebih cepat. Journal of Psychopharmacology menyebutkan bahwa stres kardiovaskular dan palpitasi yang terus berulang perlu segera diperiksa oleh tenaga medis.
4. Gangguan Pencernaan Kram, Refluks Asam, atau Sering ke Kamar Mandi: Kafein bersifat diuretik dan laksatif. Ia juga meningkatkan produksi asam lambung yang dapat menyebabkan dehidrasi, iritasi lambung, hingga malabsorpsi nutrisi.
5. Sakit Kepala Setiap Hari atau Nyeri Saat Tidak Minum Kopi: Kafein menyempitkan pembuluh darah otak. Ketika asupan dihentikan mendadak, pembuluh darah melebar kembali dan memicu sakit kepala hebat tanda tubuh mulai mengalami ketergantungan. Tips Aman Mengurangi Kafein
- Perbanyak minum air putih untuk membantu detoksifikasi.
- Kurangi perlahan, misalnya 25–50 mg setiap 3–4 hari untuk menghindari “withdrawal”.
- Berpindah ke opsi lebih ringan seperti teh hijau, teh hitam, atau kopi tanpa kafein.
- Tetapkan batas waktu, hindari konsumsi kafein setelah pukul 12.00–14.00 agar tidur tidak terganggu.
Segera cari bantuan medis jika muncul gejala berat seperti detak jantung tidak beraturan, nyeri dada, kecemasan ekstrem, atau serangan panik. (red/akha)












