SUARASMR.NEWS – Peta politik internal PDI Perjuangan kembali bergejolak. Ketua DPP PDIP Bidang Keanggotaan dan Organisasi, Andreas Hugo Pareira, mengungkap alasan di balik pergantian Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dari kursi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.
Kursi panas itu kini ditempati oleh Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Jateng.
Andreas menjelaskan, rotasi ini bukan sekadar pergeseran posisi, melainkan bagian dari penataan struktural sesuai amanat AD/ART baru tahun 2025 dan Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2025.
Aturan tersebut tegas melarang kader di kepengurusan pusat merangkap jabatan di level struktur partai lain.
“Dalam rangka konsolidasi struktural menuju konferensi daerah dan cabang, kader yang telah masuk jajaran DPP tidak boleh merangkap jabatan di atas maupun di bawahnya,” ujar Andreas, Kamis (21/8/2025).
Bambang Pacul bukan satu-satunya kader yang terkena imbas aturan baru. Beberapa nama lain juga digeser, di antaranya MY Esty Wijayanti dari posisi Plt Ketua DPD PDIP Bengkulu, serta Sadarestuwati dari kursi Ketua DPC PDIP Jombang.
Keduanya kini sudah masuk dalam kepengurusan DPP hasil Kongres VI di Bali: Esty dipercaya sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga, sementara Sadarestuwati menakhodai Bidang Pertanian dan Pangan.
Sementara itu, FX Hadi Rudyatmo mengaku penunjukan dirinya masih sebatas lisan dari pengurus DPP, tanpa dokumen resmi tertulis. Meski begitu, ia menegaskan siap menjalankan amanah, meskipun dirinya masih menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Solo.
“Kalau lisan ya sudah ada, tapi saya tetap menunggu surat resmi. Yang penting saya siap mengemban tugas,” ujar FX Rudy kepada awak media di kediamannya di Pucangsawit, Jebres, Solo.
Hingga kini, belum ada pernyataan langsung dari Bambang Pacul terkait pencopotan dirinya dari pucuk pimpinan PDIP Jateng.
Langkah ini kian menarik perhatian mengingat Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai “kandang banteng” dengan kontribusi suara besar dalam kemenangan PDIP di Pilpres dan Pileg 2014 serta 2019.
Meski PDIP tetap unggul di Jateng pada Pemilu 2024, persentase suara partai menurun dibandingkan 2019. Rotasi ini pun ditafsirkan sebagai strategi partai untuk memperkuat kembali basis elektoral menjelang hajatan politik berikutnya. (red/adb)