SUARASMR.NEWS – Setelah didera duka mendalam akibat tragedi runtuhnya bangunan musala yang menimpa puluhan santri pada awal Oktober lalu, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, mulai menata langkah untuk bangkit.
Aktivitas pendidikan di pesantren ini dijadwalkan mulai kembali berjalan diperkirakan dalam dua hingga tiga minggu ke depan.
Juru bicara Ponpes Al Khoziny, KH Zainal Abidin, mengungkapkan bahwa proses belajar sementara akan dipindahkan ke Kampus 2 Al Khoziny, yang berada di belakang kompleks utama, serta ke Ponpes Al Falah Siwalan Panji Sidoarjo yang masih satu jaringan pendidikan.
“Seluruh santri sementara kami pulangkan ke rumah masing-masing pascakejadian. Insya Allah, dalam dua hingga tiga minggu ke depan mereka sudah bisa kembali belajar di tempat yang baru,” ujar KH Zainal, Jumat (10/10/2025).
Sebelum pembelajaran dimulai kembali, pihak pesantren akan melakukan pendataan ulang santri dan memastikan lokasi belajar memenuhi standar keamanan dan kenyamanan.
“Kami ingin memastikan proses belajar berlangsung aman dan tertib. Semua fasilitas sementara sedang kami siapkan agar para santri bisa kembali menimba ilmu dengan tenang,” imbuhnya.
Tragedi runtuhnya musala yang menewaskan sejumlah santri dan melukai puluhan lainnya masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap penyebab utama insiden yang menyita perhatian publik nasional tersebut.
Meski duka masih menyelimuti, langkah cepat pihak pondok untuk memulihkan kegiatan belajar dinilai sebagai tanda kebangkitan dan keteguhan semangat santri di salah satu pesantren tertua di Sidoarjo itu.
“Semangat santri harus terus dijaga. Insya Allah, kami bangkit dan tetap melanjutkan perjuangan pendidikan,” tegas KH Zainal Abidin penuh keyakinan. (red/akha)
