SUARASMR.NEWS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang diprediksi melanda sejumlah wilayah Jawa Timur, termasuk empat kabupaten di Pulau Madura, mulai 30 November hingga 9 Desember 2025.
Dalam periode ini, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan karena potensi cuaca ekstrem dapat memicu banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
BMKG menyampaikan bahwa hampir seluruh wilayah Jawa Timur kini telah memasuki musim hujan. Namun dalam 10 hari ke depan, intensitasnya diperkirakan meningkat drastis.
Peningkatan tersebut dipicu oleh aktivitas gelombang atmosfer Low, Kelvin, dan Rossby yang sedang melintas dan memperkuat dinamika cuaca di kawasan ini. Fenomena ini membuat potensi hujan lebat semakin besar dan durasinya lebih panjang.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo menjelaskan bahwa suhu muka laut di Selat Madura yang masih tinggi menjadi salah satu pemicu terbentuknya awan-awan tebal penghasil hujan intensitas tinggi.
“Suhu muka laut perairan Selat Madura yang signifikan serta kondisi atmosfer yang labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas mendukung pertumbuhan awan konvektif. Akibatnya, hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi dan dapat disertai petir serta angin kencang,” tulis BMKG Juanda, Sabtu (29/11/2025).
Empat kabupaten di Madura masuk dalam daftar wilayah yang berpotensi kuat terdampak cuaca ekstrem. Selain hujan intensitas tinggi, daerah-daerah ini berpotensi mengalami banjir pesisir, banjir bandang di kawasan cekungan, serta risiko puting beliung di wilayah terbuka.
BMKG mengingatkan agar masyarakat tidak mengabaikan perubahan cuaca yang mendadak. Instansi terkait juga diharapkan meningkatkan kesiagaan, terutama terhadap potensi:
● Hujan lebat disertai kilat dan petir
● Angin kencang dan puting beliung
● Genangan cepat dan banjir bandang
● Longsor pada wilayah perbukitan
BMKG Juanda meminta masyarakat memperbarui informasi cuaca secara berkala, menjauhi daerah rawan bencana, serta memastikan sistem drainase lingkungan tetap lancar.
Cuaca ekstrem diprediksi masih terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan. BMKG menegaskan bahwa kewaspadaan masyarakat adalah kunci untuk meminimalkan risiko bencana. (red/akha)












