SUARASMR.NEWS – Bupati Sidoarjo Subandi turun langsung ke lapangan dan melakukan inspeksi mendadak (sidak) yang membuat para pelaksana proyek terperangah.
Dalam kunjungan ke proyek pembangunan rumah pompa dan bendungan Kedungpeluk, Candi, Bupati Subandi menggebrak komitmen pemerintah daerah, tidak ada tempat bagi kontraktor nakal di Sidoarjo.
Sidak yang dilakukan bersama jajaran Dinas PUBMSDA, BPBD Sidoarjo, dan Forkopimka Candi ini menjadi sinyal keras bahwa pembangunan infrastruktur strategis pengendali banjir di wilayah selatan Sidoarjo tidak boleh main-main.
Menurutnya, proyek ini sangat vital untuk mengurangi limpasan air dari wilayah Tanggulangin, yang selama ini menjadi langganan genangan setiap musim hujan.
Tanpa basa-basi, Bupati Subandi menegaskan sikap tegasnya. Ia tidak akan ragu menghentikan kontraktor yang bekerja tidak sesuai standar.
“Saya tegaskan, tidak boleh ada kontraktor nakal. Kalau ada yang bekerja tidak sesuai kualitas atau molor dari jadwal tanpa alasan jelas, ya kita putus kontraknya. Ini proyek strategis untuk warga, tidak boleh main-main,” tegasnya saat melakukan sidak, Jumat (28/11/2025).
Bupati menekankan bahwa kualitas dan ketepatan waktu adalah harga mati. Terlebih, proyek ini ditargetkan rampung pada 26 Desember 2025, bersamaan dengan datangnya musim penghujan yang semakin intens.
Sementara itu, ditempat yang sama, Riyan pelaksana lapangan, melaporkan bahwa progres pembangunan baru mencapai 49 persen, namun pihaknya optimistis mampu mengejar target.
“Pembangunan sudah 49 persen. Kami kebut agar selesai 26 Desember 2025. Saat ini fokus pada pengerjaan lantai dasar bendungan, sesuai arahan Bupati,” ujarnya.
Sidak kali ini menjadi bukti nyata bahwa Pemkab Sidoarjo benar-benar serius memperkuat infrastruktur pengendalian banjir.
Tidak hanya proyek Kedungpeluk, Bupati Subandi memastikan seluruh proyek tahun 2025 akan menjalani evaluasi total, mulai dari kualitas, transparansi, hingga disiplin waktu.
Dengan seruan tegas dan inspeksi langsung, Pemkab Sidoarjo menunjukkan arah pembangunan yang semakin berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Tidak ada lagi cerita kontraktor seenaknya, tidak ada lagi proyek mangkrak, dan tidak ada lagi warga yang harus pasrah pada banjir tahunan.
Proyek pengendalian banjir ini bukan hanya persoalan beton dan mesin pompa, tetapi komitmen pemerintah untuk melindungi warga Sidoarjo. (red/akha)












