SUARASMR.NEWS – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyerukan agar Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) tampil sebagai kekuatan utama dalam gerakan intelektual dan transformasi sosial di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (30/7), Cak Imin menilai ISNU memiliki potensi besar untuk menjawab keresahan masyarakat terkait persoalan-persoalan krusial seperti kualitas pendidikan, ketimpangan ekonomi, hingga tingginya angka pengangguran sarjana.
“ISNU harus jadi organisasi paling profesional di lingkungan NU. Profesional bukan sekadar soal gelar, tapi bagaimana daya kerjanya mencerminkan ilmu, pengalaman, dan kepekaan sosial,” ujar Ketua Umum DPP PKB itu tegas.
Ia menambahkan, sarjana-sarjana NU tidak boleh bersikap pasif. Dengan pengalaman lapangan yang luas dan nilai-nilai ke-NU-an yang melekat, ISNU dinilai punya kekuatan unik dalam merespons berbagai persoalan sosial secara otentik dan berkelanjutan.
“Kader NU tidak boleh gagal. Sejarah NU adalah sejarah solusi. Kalau bukan kita yang menjawab tantangan bangsa, siapa lagi?” tandasnya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua Umum PP ISNU, Kamaruddin Amin, juga menyuarakan hal senada. Menurutnya, sudah waktunya ISNU keluar dari zona nyaman dan menjelma menjadi kekuatan transformatif yang berpihak pada masyarakat akar rumput.
“ISNU bukan sekadar wadah silaturahmi sarjana, tetapi harus hadir sebagai mesin perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Kita punya sumber daya melimpah, tinggal bagaimana mengkapitalisasi itu semua untuk kemaslahatan umat,” katanya.
Ia menekankan, kekayaan intelektual yang dimiliki ISNU harus menjadi energi penggerak dalam mengatasi problem kemiskinan struktural, keterbatasan akses pendidikan, dan marginalisasi kelompok rentan.
“ISNU harus berpikir tinggi tapi berpijak kuat di bawah, karena dari sanalah perubahan sejati bermula,” pungkasnya. (red/hil)