SUARASMR.NEWS – Pemerintah menegaskan keseriusannya dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menekankan bahwa pendidikan dan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan secara berkelanjutan.
“Salah satu upaya kita mengatasi kemiskinan adalah dengan memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan dan pemberdayaan. Pak Presiden Prabowo Subianto juga sering menegaskan pentingnya dua sektor ini,” ujar Muhaimin dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Lebih lanjut, Cak Imin menjelaskan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat pendidikan berbasis masyarakat. Menurutnya, program ini bukan sekadar tempat belajar, melainkan pusat inspirasi dan transformasi sosial di berbagai daerah.
“Alhamdulillah, Sekolah Rakyat kini berkembang menjadi sumber suluh yang menyalakan inspirasi, menumbuhkan jejaring afiliasi, dan memimpin transformasi pendidikan di sekolah-sekolah lain,” tutur Cak Imin.
Ia menegaskan, pendidikan harus menjadi ruang bagi setiap anak Indonesia untuk menikmati cahaya ilmu dan menapaki masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa pemerintah juga terus mempercepat pengentasan kemiskinan melalui program wisuda keluarga penerima manfaat (KPM).
Program ini diharapkan mampu mengubah bagi masyarakat yang status penerima bantuan menjadi keluarga yang mandiri dan produktif dan menjadi lebih baik.
“Insya Allah tahun 2026, sesuai arahan Pak Menko, kita akan meluluskan sekurang-kurangnya 300 ribu keluarga penerima manfaat agar menjadi keluarga mandiri,” ujar Saifullah Yusuf optimistis.
Ia yakin langkah tersebut akan memberikan dampak besar terhadap penurunan angka kemiskinan nasional.
“Dengan kerja bersama dan konsolidasi yang dilakukan Pak Menko, tahun depan kemiskinan bisa menurun drastis, bahkan menuju 0 persen,” tegasnya.
Kolaborasi lintas kementerian ini menjadi wujud nyata upaya pemerintah dalam menghadirkan pemberdayaan yang berdampak langsung bagi rakyat.
Dengan pendidikan sebagai fondasi dan pemberdayaan sebagai penggerak, cita-cita Indonesia tanpa kemiskinan ekstrem bukan lagi sekadar wacana, melainkan arah nyata menuju masa depan yang lebih berkeadilan dan sejahtera. (red/ria)
