Desa Kedungwaru Tulungagung Terus Gencarkan Layanan Posyandu Jiwa, Warga Depresi Kini Dapat Pendampingan Intensif

oleh -239 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Pemerintah Desa Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung di bawah kepemimpinan Kepala Desa M. Toha, terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kemanusiaan.

Terutama bagi warganya yang mengalami gangguan kejiwaan dan depresi. Melalui program Posyandu Jiwa, desa ini menjadi salah satu pelopor layanan kesehatan mental di tingkat desa.

banner 719x1003

Kepala Desa M. Toha menjelaskan, trauma akibat peristiwa tertentu dapat memicu gangguan mental seperti kecemasan berlebih, suasana hati yang tidak stabil, hingga gangguan kepribadian.

Jika tidak ditangani secara serius, kondisi tersebut dapat menghambat aktivitas sehari-hari bahkan membuat penderita sulit berinteraksi sosial.

“Kami memahami bahwa gangguan mental bukan aib, tapi kondisi medis yang harus ditangani dengan empati dan perawatan berkelanjutan,” ujar Toha, saat dikonfirmasi suarasmr.news, Rabu (23/10/2025).

Menurutnya, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko gangguan jiwa, antara lain riwayat keluarga dengan kelainan serupa, pengalaman traumatis seperti kekerasan atau pelecehan, kecanduan alkohol dan obat-obatan, hingga cedera otak.

Untuk itu, Pemerintah Desa Kedungwaru secara rutin mengadakan pelayanan Posyandu Jiwa, sebagai upaya mendeteksi dini sekaligus memberikan pendampingan bagi warga yang membutuhkan.

banner 484x341

“Melalui posyandu jiwa ini, kami berusaha hadir bagi mereka. Kami berikan konsultasi, pendampingan psikologis, bahkan obat-obatan bila diperlukan agar tidak berkembang menjadi depresi berat,” tambah Toha.

Ia juga mengingatkan, penderita gangguan suasana hati sering kali mengalami perubahan mood secara tiba-tiba dari senang menjadi sedih tanpa sebab jelas.

Kondisi ini, bila dibiarkan, bisa menimbulkan depresi mendalam, hingga menimbulkan pikiran berbahaya terhadap diri sendiri atau orang lain.

Dengan adanya Posyandu Jiwa, Pemerintah Desa Kedungwaru berharap masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan mental dan tidak ragu untuk mencari bantuan.

“Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kami ingin Desa Kedungwaru menjadi desa yang peduli, empatik, dan bebas stigma terhadap warga yang sedang berjuang melawan gangguan mental,” pungkas Toha. (red/marju)

banner 336x280
Baca Juga :  Brawijaya Healthcare: Menjembatani Kesempatan Akses Teknologi Kedokteran Mutakhir bagi Masyarakat Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *