Dokter Spesialis Penyakit Dalam: Sering Lemas dan Cepat Lelah? Waspada, Bisa Jadi Tanda Awal Anemia

oleh -432 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Pernah merasa tubuh cepat lelah, lemas, dan tak bertenaga meski sudah cukup istirahat? Jangan anggap remeh, bisa jadi itu adalah tanda awal anemia kondisi kekurangan sel darah merah dalam tubuh.

Dokter spesialis penyakit dalam Johanes Adiatna Mastan mengingatkan, anemia bukan sekadar soal “kurang darah”, tapi berkaitan langsung dengan distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh.

banner 719x1003

“Kekurangan sel darah merah berarti nutrisi dan oksigen tidak tersebar dengan baik ke seluruh jaringan. Akibatnya tubuh mudah lelah, lesu, dan lemah,” jelas dr. Johanes di Samarinda, Minggu (26/10/2025).

Menurutnya, anemia dapat diketahui melalui pemeriksaan kadar hemoglobin (HB) dalam darah. Ambang batas normal untuk perempuan adalah 12 gram per desiliter (g/dL) dan 13 g/dL untuk laki-laki.

Bila kadar HB turun di bawah angka tersebut, seseorang bisa dikatakan mengalami anemia apalagi jika nilainya sudah di bawah 10 g/dL dan menimbulkan gejala nyata.

Namun, dokter Johanes meluruskan sejumlah mitos seputar anemia yang sering dipercaya masyarakat. “Wajah pucat belum tentu anemia. Pucat bisa disebabkan banyak hal. Begitu juga anemia, tidak selalu karena kekurangan zat besi,” tegasnya.

Ia menjelaskan, penyebab anemia sangat beragam bisa karena kekurangan vitamin B12, asam folat, hingga gangguan autoimun atau penyakit kronis tertentu. Karena itu, pemeriksaan lanjutan dibutuhkan untuk mengetahui jenis anemia secara tepat.

banner 484x341

Beberapa parameter lain yang perlu dicek antara lain MCV (volume sel darah merah), MCHC (konsentrasi hemoglobin dalam sel), dan MCH (rata-rata hemoglobin per sel).

Lebih lanjut, dr. Johanes menyebutkan beberapa kelompok berisiko tinggi yang sering ditemuinya di lapangan. Mereka yang menjalani diet ketat atau restriksi makanan, sehingga kebutuhan nutrisi tidak tercukupi.

Baca Juga :  Segelas Jus di Pagi Hari: Rahasia Kecil untuk Energi, Imun Kuat, dan Pencernaan Sehat

Perempuan usia muda dengan menstruasi berkepanjangan, yang sering kehilangan banyak darah tanpa asupan zat besi yang memadai. “Kalau menstruasi lama tapi asupan zat besinya kurang, risiko anemia defisiensi besi akan meningkat,” ungkapnya.

Sebagai langkah pencegahan, dr. Johanes menyarankan masyarakat untuk menjaga pola makan seimbang, memperbanyak konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, hati, bayam, dan kacang-kacangan, serta memastikan asupan vitamin C cukup agar penyerapan zat besi lebih optimal.

“Yang penting, konsumsi vitamin C tetap dalam batas kebutuhan harian, jangan berlebihan,” tutupnya.

Jadi, kalau merasa tubuh gampang lelah tanpa alasan jelas, jangan buru-buru menyalahkan kurang tidur bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal bahwa kadar hemoglobin menurun. Segera periksa ke dokter untuk memastikan apakah itu anemia atau ada penyebab lain yang tersembunyi. (red/yat)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *