SUARASMR.NEWS – Dosen Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya, Meliza Silvi, menekankan pentingnya pola hidup hemat atau frugal living sebagai solusi menghadapi krisis ekonomi.
Konsep ini dinilai relevan untuk membantu masyarakat menyesuaikan pengelolaan keuangan yang semakin terbatas saat kondisi perekonomian kurang baik.
“Pola hemat mengajarkan pentingnya menghargai setiap rupiah. Membuat kopi sendiri di rumah lebih efisien daripada membeli,” ujar Meliza di Surabaya, Jumat (12/9/2025).
Ia menjelaskan prinsip utama frugal living terletak pada kemampuan membedakan kebutuhan dan keinginan. Pemisahan yang jelas membuat anggaran keluarga lebih terarah dan terkendali.
Menurutnya, budaya konsumtif kerap mendorong masyarakat membeli tanpa pertimbangan, sementara pola hemat hadir untuk menghentikan kebiasaan boros yang berlebihan.
Meliza menegaskan, konsistensi dalam menerapkan gaya hidup hemat dapat meningkatkan tabungan secara signifikan.
“Kebiasaan sederhana yang dilakukan rutin akan berdampak besar pada keuangan rumah tangga,” kata Meliza Silvi menegaskan.
Selain manfaat ekonomi, frugal living juga berdampak positif pada lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi barang yang tidak perlu, otomatis limbah rumah tangga dapat ditekan.
“Contoh nyatanya adalah memakai transportasi umum, membawa tas belanja sendiri, atau membeli barang bekas berkualitas,” tambahnya.
Lebih jauh, pola hidup hemat disebut mampu menurunkan tekanan sosial. Masyarakat tidak perlu lagi merasa terjebak dalam tuntutan gaya hidup mewah.
“Dengan fokus pada kebutuhan esensial, hidup terasa lebih bahagia. Kesederhanaan tercermin dari aktivitas bersama keluarga,” kata Meliza menutup pernyataannya. (red/akha)
