SUARASMR.NEWS – Warga Kota Surakarta dibuat geger dengan munculnya dugaan penipuan berkedok rekrutmen pengawas Koperasi Daerah Merah Putih (KDMP).
Modusnya terbilang rapi pelaku menjanjikan gaji fantastis Rp7 juta per bulan hanya dengan membayar uang muka pendaftaran sebesar Rp100 ribu.
Kasus ini mencuat setelah Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) menerima laporan dari akun anonim yang mengaku nyaris menjadi korban.
Dalam aduan yang diunggah pada 14 Oktober 2025 itu, pelapor mengungkap adanya aktivitas sebuah yayasan yang gencar melakukan sosialisasi di beberapa wilayah, termasuk Kelurahan Jagalan, dengan dalih membuka lowongan sebagai pengawas KDMP.
“Saya siap jelaskan lebih lanjut jika diizinkan bertemu dengan Mas Wali untuk mengusut ini. Tolong laporan ini ditindaklanjuti,” tulis akun anonim tersebut dikutip suarasmr.news, Jumat (17/10/2025).
Menurut laporan, pihak yayasan yang menyebut diri sebagai Yayasan Surya Nuswantara Wilwatika itu menargetkan warga berusia lanjut dan para orang tua.
Dengan iming-iming pekerjaan terhormat dan penghasilan besar, mereka diarahkan untuk membayar Rp100 ribu sebagai syarat pendaftaran.
“Iming-iming dijadikan pengawas Koperasi Merah Putih. Rata-rata orangtua yang dibujuk bayar Rp100 ribu per orang,” tulis pelapor.
Menanggapi laporan yang viral tersebut, Wali Kota Surakarta Respati Ardi langsung bereaksi keras dan menindak lanjuti apa yang menjadi keluhan warganya.
Ia memerintahkan seluruh jajarannya untuk memperketat pengawasan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak mudah terjebak oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
“Kita cek dulu itu benar atau tidak. Tapi kalau sudah mengarah ke tindak pidana, pungli, atau lainnya, pasti itu ranah kepolisian,” tegas Respati.
Respati menegaskan, rekrutmen pengawas KDMP tidak pernah dilakukan melalui yayasan mana pun. KDMP, kata dia, adalah badan hukum resmi yang beroperasi di setiap kelurahan, bukan lembaga di bawah yayasan.
“Koperasi Merah Putih itu tidak ada yayasannya. Kalau ada warga yang ingin bergabung, silakan datang ke kelurahan dan temui langsung pak lurahnya,” tandas Respati.
Dengan semakin maraknya modus penipuan berkedok rekrutmen kerja, Pemkot Surakarta mengimbau warga untuk selalu memeriksa keabsahan lembaga dan informasi lowongan pekerjaan sebelum menyetorkan uang dalam bentuk apa pun. (red/adb)












