SUARASMR.NEWS – Di tengah keberagaman masyarakat Kota Pahlawan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surabaya terus memperkuat kolaborasi lintas agama untuk menjaga harmoni sosial.
Upaya ini menjadi bukti nyata bahwa toleransi bukan sekadar wacana, melainkan sikap hidup yang harus diwujudkan setiap hari.
Anggota FKUB Surabaya, Mochammad Faisol, S.Ag, menegaskan pentingnya membangun toleransi kultural yang berlandaskan saling menghormati dan menghargai perbedaan.
“Toleransi harus diwujudkan dalam tindakan sehari-hari, bukan sekadar slogan,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Menurut Faisol, FKUB bersama Pemerintah Kota Surabaya secara rutin menggelar berbagai kegiatan yang menumbuhkan semangat kebersamaan, seperti sosialisasi pendirian rumah ibadah, hajatan lintas agama, hingga dialog antarumat beragama.
Semua kegiatan itu dirancang untuk memperkuat jalinan sosial di tengah masyarakat yang majemuk.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa kerukunan tidak datang dengan sendirinya. Ia harus terus dirawat dan dijaga bersama,” tambahnya.
Faisol juga mengajak masyarakat berperan aktif menjaga kerukunan mulai dari hal-hal sederhana.
“Sapa tetangga yang berbeda keyakinan, hormati hari raya mereka, dan periksa dulu kebenaran informasi sebelum dibagikan,” pesannya.
Ia berharap langkah-langkah kecil itu dapat memperkuat ikatan sosial dan mencegah gesekan di tengah perbedaan.
Dengan semangat kebersamaan lintas iman, FKUB ingin menjadikan Surabaya sebagai contoh kota yang damai, toleran, dan inklusif di Indonesia.
“Kerukunan bukan hanya tugas pemerintah atau tokoh agama, tapi tanggung jawab kita semua,” tutup Faisol. (red/akha)













