Generasi Muda Menjadi Sasaran Empuk Dalam Penyebaran Paham Radikalisme 

oleh -332 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Intoleransi dan radikalisme merupakan dua isu yang semakin mengkhawatirkan di berbagai kalangan, termasuk di antara para santri. Para santri, yang umumnya berusia remaja menjelang dewasa, berada dalam fase pencarian jati diri.

Pada masa ini, mereka sangat rentan terhadap pengaruh eksternal, termasuk paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan. Ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan ideologi yang kokoh yang dapat dijadikan pegangan.

banner 719x1003

Hal tersebut disampaikan Ustaz Rony Syamsuri Lubis dihadapan para Santri Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan, dalam acara yang bertema “Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila Guna Mencegah Penyebaran Paham Radikal Dan Intoleransi,” Sabtu (5/7/2025).

Ustaz Rony Syamsuri Lubis, seorang tokoh yang memiliki pengalaman langsung dalam berbagai kasus terorisme, mengungkapkan bahwa para santri menjadi sasaran empuk bagi penyebaran paham radikal dan terorisme.

“Adik-adik kita para santri ini umumnya masih berusia remaja menjelang dewasa yang sedang memasuki fase pencarian jati diri. Jadi mereka ini masih kosong, dan polos. Jadi, mereka ini menjadi sasaran empuk bagi penyebar paham radikal dan terorisme,” jelas Ustaz Rony.

Selain itu, ada beberapa variabel potensi yang bisa memecah belah bangsa Indonesia, seperti ketimpangan sosial ekonomi, minimnya pendidikan kebangsaan, eksklusivisme beragama, kekecewaan terhadap pemerintah, dan ketidakadilan.

“Ketidakadilan sering kali digunakan sebagai narasi untuk berbuat anarkis, bahwa pemerintah perlu memperhatikan hal ini agar tidak membuka peluang bagi paham radikalisme,” tandas Ustaz Rony.

banner 484x341

Mengingat pengalaman pribadinya sebagai mantan teroris, Ustaz Rony menjelaskan bagaimana negara-negara lain berusaha mengacaukan Indonesia melalui cara-cara yang lebih halus, seperti proxy war dan penanaman ideologi terorisme, radikalisasi, dan intoleransi.

“Penangkapan saya sebagai teroris membawa saya ke jalan kesadaran bahwa ada negara-negara lain dengan keserakahan ingin mengacaukan Indonesia. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia menggoda banyak negara,” ungkapnya.

Baca Juga :  Relawan Kota Solo Sukses Menggelar Talk Show "Musik & Branding Solo"

“Bagaimana caranya menguasai Indonesia tanpa harus menciptakan peperangan dengan cara proxy war supaya Indonesia tidak aman, salah satunya menanamkan ideologi terorisme, radikalisasi dan intoleransi,” sambung Ustaz Rony.

Untuk mencegah penyebaran paham radikal dan intoleransi, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pendidikan yang tepat dan penanaman nilai-nilai kebangsaan sejak dini.

Para santri perlu diberikan pemahaman yang benar tentang toleransi dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian, mereka dapat menghindari pengaruh negatif dan tetap berpegang pada nilai-nilai yang baik.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Roni Syamsuri juga menyampaikan dukungan dari masyarakat Kota Medan khususnya generasi Muda untuk berkontribusi dalam pencegahan paham Radikal dan Intoleransi.

“Dengan memberikan pendidikan yang tepat dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kita dapat membantu para santri menghindari pengaruh negatif dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya.

Hadir juga dalam kesempatan acara tersebut Ustaz Rudiansyah yang mewakili Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Hanasah Medan. (red/riz)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *