SUARASMR.NEWS – Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kembali menegaskan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya dengan menggelar kegiatan “Gerakan Cinta Sejarah”.
Acara ini melibatkan ratusan pelajar SMA/SMK sederajat se-Surakarta untuk menumbuhkan semangat mencintai sejarah dan kebanggaan terhadap kampung-kampung bersejarah di Kota Solo.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan walking tour ke berbagai lokasi ikonik, seperti:
Laweyan: Kampung Batik Laweyan, Bunker Setono, Masjid Laweyan, Makam Ki Ageng Henis.
Banjarsari: Kawasan Villa Park, Ponten Mangkunegaran, Makam Astana Oetara.
Jebres: Kampung Pecinan, Klentheng Tien Kok Sie, Pasar Gede Hardjonagoro, Benteng Vastenburg.
Pasar Kliwon: Kawasan Kota Lama (Gereja Pantekosta), Gedung DHC 45, Kampung Wisata Batik Kauman, Masjid Agung.
Perjalanan berakhir di Dalem Joyokusuman, Gajahan, salah satu situs cagar budaya ternama Kota Solo. Sebanyak 100 peserta yang terdiri dari delegasi siswa dan guru sejarah mengikuti beragam agenda.
Yaitu mulai dari lomba video kreatif promosi kampung sejarah, walking tour, hingga sesi bincang sejarah bersama para pakar.
Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto dalam sambutannya menegaskan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam mempromosikan kekayaan budaya.
“Kota Solo memiliki program Among Tamu yang akan melatih generasi muda menjadi pemandu wisata bagi turis lokal maupun internasional,” kata Walikota Surakarta Respati dikutip suarasmr.news, Senin (15/9/2025).
Respati juga menegaskan bahwa anak-anak muda yang menguasai bahasa asing seperti Inggris dan Mandarin akan sangat dibutuhkan ke depan.
“Pemerintah mendorong anak-anak muda untuk aktif mempromosikan kawasan sejarah dan cagar budaya di Solo,” tambahnya.
Acara bincang sejarah turut menghadirkan Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Tim Ahli Cagar Budaya Kota Solo yang memberikan wawasan tentang pentingnya pelestarian kawasan bersejarah sebagai identitas kota.
Mengusung tema “Fun with History, Proud of Our Story”, Gerakan Cinta Sejarah tidak hanya mengenalkan masa lalu Solo, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk menjadi agen promosi wisata sejarah berbasis kampung, menjaga identitas budaya sekaligus memajukan pariwisata kota. (red/chan)





 
											









 
										 
										 
										 
										