SUARASMR.NEWS – Upaya menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gianyar, Bali kini tidak hanya berfokus pada pemberantasan sarang nyamuk, tetapi juga mengedepankan sinergi antara edukasi masyarakat dan pemantauan berbasis ilmiah.
Kepala UPTD Puskesmas Blahbatuh II Gianyar, dr. I Ketut Duara, menegaskan bahwa edukasi pencegahan DBD bukan sekadar menyampaikan informasi mengenai bahaya vektor Aedes aegypti, tetapi juga menjadi strategi penting untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat.
“Ketika kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) rutin dilakukan, angka bebas jentik akan meningkat. Itu salah satu indikator keberhasilan kami,” jelas dr. Duara, Selasa (9/9/2025).
Ia menambahkan, keberhasilan program edukasi tidak diukur dari banyaknya sosialisasi, melainkan dari perubahan nyata dalam perilaku masyarakat.
Mulai dari mengelola air bersih, menjaga kebersihan rumah tangga, hingga aktif memberantas sarang nyamuk di lingkungan sekitar.
“Pemantauan sistematis menjadi kunci utama. Selain evaluasi, pemantauan juga berfungsi sebagai strategi preventif untuk menekan angka kejadian DBD sekaligus mencegah potensi epidemi,” tegasnya.
Menurutnya, keberhasilan akan lebih optimal jika ada inovasi berbasis kolaborasi lintas sektor.
“Kegiatan kolaborasi interprofesional antara petugas kesehatan, pemerintah, dan masyarakat akan membuat program lebih efektif,” tambahnya.
Dengan integrasi edukasi dan pemantauan berkelanjutan, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga aktor aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan bebas DBD. (red/niluh)













