GUBERNUR ACEH SEBUT BANJIR SEBAGAI “TSUNAMI JILID II”, BUPATI CENGENG DIMINTA MUNDUR

oleh
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Suasana penanganan bencana di Aceh memanas. Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengeluarkan pernyataan keras yang langsung mengguncang jagat pemerintahan daerah.

Di tengah banjir besar yang melumpuhkan lima wilayah, sang gubernur menegaskan bahwa bupati atau kepala daerah yang cengeng lebih baik angkat kaki dari jabatan.

banner 719x1003

“Kalau ada bupati yang cengeng dan menyerah menghadapi musibah ini, silakan mengundurkan diri. Kita ganti dengan yang siap bekerja untuk rakyat,” tegas Muzakir Manaf dalam kunjungan lapangannya di Aceh Timur, Jumat (5/12/2025).

Tsunami 2004 hanya dua jam, banjir ini lima hari lebih: Dalam pernyataan yang mengejutkan, Muzakir menyebut banjir kali ini bukan sekadar bencana biasa, melainkan “tsunami jilid kedua”. Menurutnya, durasi dan dampak banjir kali ini jauh lebih parah.

“Tsunami 2004 airnya datang dua jam. Banjir kali ini menggenangi rumah warga sampai lima hari lebih. Ini penderitaan luar biasa bagi rakyat Aceh,” ujarnya.

Berdasarkan laporan sementara, sedikitnya lima wilayah mengalami banjir kategori berat: Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Utara, sebagian Bireuen, dan sebagian Aceh Tengah.

Ribuan rumah terendam, jalan terputus, ekonomi lumpuh, ribuan warga mengungsi, serta laporan korban jiwa dan kerusakan fasilitas umum terus berdatangan.

banner 484x341

Instruksi Tegas: “Camat dan Keuchik Jangan Cuma Menunggu!”: Gubernur memerintahkan seluruh jajaran pemerintahan di bawahnya untuk bergerak tanpa menunggu komando.

“Tidak boleh ada camat atau keuchik yang hanya menunggu instruksi. Semua harus turun, pastikan rakyat selamat, bantuan sampai, dan tidak ada yang kelaparan!”

Ia menegaskan bahwa pemimpin daerah tidak boleh bersikap aman, apalagi takut mengambil keputusan saat darurat.

“Rakyat memilih pemimpin untuk bekerja dalam kondisi tersulit, bukan untuk mengeluh. Pemimpin harus berdiri di garis depan, bukan lari dari tanggung jawab!”

Baca Juga :  Pemerintah Matangkan Strategi Pembiayaan dan Tata Kelola Kopdes Merah Putih untuk Perkuat Ekonomi

Datangkan Dokter dari Malaysia: Di tengah kesulitan layanan kesehatan akibat banjir, Gubernur juga mengumumkan langkah luar biasa: mendatangkan dokter dari Malaysia.

Tenaga medis tambahan ini akan membantu menangani pasien dengan kondisi berat serta penyakit pascabanjir seperti infeksi, diare, ISPA, dan penyakit kulit.

Sejumlah fasilitas kesehatan yang rusak atau kekurangan tenaga membuat kebutuhan bantuan lintas negara menjadi mendesak.

“Semua sumber daya harus kita kerahkan, termasuk tenaga medis dari luar negeri jika diperlukan. Rakyat tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri,” katanya.

Peringatan Keras untuk Aceh: Dalam pernyataan penutupnya, Muzakir Manaf mengingatkan bahwa bencana besar ini adalah alarm keras bagi Aceh.

“Banjir yang disebut tsunami kedua ini membuktikan Aceh masih sangat rentan secara geografis, infrastruktur, dan tata kelola wilayah.”

Ia berharap seluruh unsur pemerintah, TNI-Polri, relawan, tenaga kesehatan, dan masyarakat terus bergandengan tangan mempercepat evakuasi, distribusi bantuan, dan pemulihan pascabencana. (red/mag)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *