Haidar Alwi Ingatkan: Konflik Ambon 2025 Jangan Jadi Spiral Baru, Maluku Harus Belajar dari Sejarah

oleh -438 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, R. Haidar Alwi, menegaskan bahwa tragedi Ambon 2025 bukan sekadar tawuran pelajar biasa, melainkan peringatan keras bagi bangsa.

Haidar Alwi menjelaskan bahwa, insiden yang bermula dari sekolah, mampu menjelma menjadi bara sosial yang membakar rumah, memaksa ratusan orang mengungsi, dan menghidupkan kembali trauma lama masyarakat Maluku.

banner 719x1003

“Peristiwa ini adalah alarm bagi bangsa, kita belum sepenuhnya belajar dari sejarah panjang konflik komunal yang pernah melanda Ambon,” ujar Haidar Alwi dalam keterangan yang diterima suarasmr.news, Rabu (20/8/2025).

Kronologi Singkat: Pada 19 Agustus 2025, sebuah tawuran di SMK Negeri 3 Ambon merenggut nyawa seorang siswa. Kabar duka itu cepat menyebar, memicu solidaritas warga Hunuth (Ambon) dan Hitu (Maluku Tengah).

Dalam hitungan jam, bentrokan meluas, belasan rumah terbakar, seorang polisi terluka, dan 236 warga resmi mengungsi. Aparat TNI–Polri menerjunkan sekitar 350 personel untuk meredam situasi.

Luka Lama yang Mudah Tersulut: Menurut Haidar Alwi, konflik Ambon 2025 menyingkap tiga hal penting:

● Solidaritas komunal yang membuat satu kematian dipandang sebagai serangan terhadap seluruh komunitas.

banner 484x341

● Trauma konflik 1999–2004 yang belum sepenuhnya sembuh.

● Arus informasi liar di media sosial yang memprovokasi emosi massa.

“Bangsa ini sering merasa masalah selesai begitu api padam, padahal bara tetap menyala di bawah permukaan,” tegasnya.

Haidar Alwi menawarkan lima jalan damai dan solusi struktural untuk mencegah spiral konflik baru, yakni:

1. Rekonsiliasi lintas agama dan adat, menghadirkan tokoh GPM, MUI, dan FKUB sebagai jembatan moral.

2. Pendidikan karakter di sekolah, menjawab tawuran dengan kurikulum persaudaraan.

3. Keadilan restoratif, menegakkan hukum tanpa mewariskan dendam.

4. Penguatan ekonomi bersama, mempertautkan Hunuth–Hitu lewat koperasi nelayan dan tani.

Baca Juga :  Seluruh Korban Longsor di Dusun Kebonagung Trenggalek Ditemukan 

5. Forum pemuda lintas desa, mengarahkan energi anak muda pada olahraga, seni, budaya, dan kewirausahaan.

“Jalan damai tidak cukup dengan seruan. Ia harus menyentuh akar kehidupan, pendidikan, ekonomi, tokoh moral, hingga ruang kreatif pemuda,” ungkap Haidar Alwi.

Belajar dari Luka Sejarah, Haidar mengingatkan tragedi Ambon 1999–2004 menelan ribuan korban jiwa dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi. Meski lembaran sejarah dianggap tertutup, bekas luka masih membekas dalam ingatan kolektif Maluku.

Bagi Haidar, konflik 2025 ini adalah bukti pekerjaan rumah bangsa belum tuntas. “Bangsa yang besar bukanlah bangsa tanpa konflik, melainkan bangsa yang mampu mengelola konflik menjadi energi persaudaraan,” ucapnya.

Ia menilai peristiwa Ambon 2025 sebagai ujian bagi kepemimpinan nasional. Presiden Prabowo Subianto dinilai tegas, dan ketegasan itu harus diimbangi dengan keterbukaan serta komitmen menjaga rasa aman seluruh rakyat.

Haidar juga memuji peran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang cepat mengerahkan aparat gabungan TNI–Polri untuk mengendalikan situasi di Ambon.

“Polri hari ini hadir dengan wajah yang lebih modern, humanis, dan dekat dengan rakyat,” jelas Haidar Alwi menegaskan.

Haidar bahkan menyebut Listyo Sigit sebagai Kapolri terbaik sepanjang masa karena mampu menjaga keamanan dengan tegas sekaligus berkeadilan.

Tak hanya aparat, parlemen juga disebut memegang peran penting. Haidar menyoroti Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI, sebagai figur penyejuk yang konsisten menghadirkan dialog di tengah ketegangan politik.

Menurutnya kehadiran tokoh penenang sangat dibutuhkan untuk memastikan rekonsiliasi sosial berjalan menyeluruh.

“Konflik Ambon 2025 tidak boleh menjadi spiral baru. Ia harus menjadi titik balik untuk memperkuat persaudaraan dan menghindarkan bangsa ini dari jebakan sejarah,” pungkas Haidar Alwi. (red/SHE)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *