Hari Anak Nasional 2025 Emil Dardak Serahkan Remisi: Anak-anak Ini Punya Masa Depan

oleh -531 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Di tengah suasana hangat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025, senyum haru terpancar dari wajah puluhan anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar. Bukan tanpa alasan  hari itu, Rabu (23/7/2025).

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak datang membawa harapan yaitu  Surat Keputusan (SK) Pengurangan Masa Pidana (PMP) bagi 121 anak binaan.

banner 719x1003

Didampingi Bupati Blitar Riyanto dan Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jatim Kadiyono, Emil menyerahkan remisi secara simbolis  sebuah bentuk penghargaan atas perubahan positif anak-anak selama masa pembinaan.

Mereka bukan sekadar menerima pengurangan hukuman, tetapi juga pengakuan atas usaha mereka untuk bangkit dan berubah.

“Pengurangan masa pidana ini adalah bentuk penghargaan bagi anak-anak yang menunjukkan tekad untuk memperbaiki diri. Ini bukan akhir, tetapi awal dari hidup yang lebih baik,” ujar Emil dengan penuh empati.

Dari 121 anak yang menerima PMP, mayoritas adalah penerima kategori PMP HAN I, 86 anak mendapat pengurangan 1 bulan, 17 anak 2 bulan, 10 anak 3 bulan, dan satu anak bahkan memperoleh pengurangan 4 bulan.

Untuk kategori PMP HAN II, delapan anak mendapat pengurangan dengan besaran serupa. Dua anak lainnya bahkan telah memenuhi syarat untuk pulang lebih awal: satu melalui Cuti Bersyarat dan satu lagi melalui Pembebasan Bersyarat.

banner 484x341

LPKA Blitar sendiri saat ini menampung 202 anak, dengan mayoritas terjerat kasus pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak. Namun Emil menegaskan, latar belakang bukanlah alasan untuk mengubur masa depan mereka.

“Anak-anak ini bukan kriminal. Banyak dari mereka adalah korban lingkungan, tekanan hidup, dan kurangnya perlindungan. Mereka adalah aset bangsa yang harus kita bimbing, bukan kita tinggalkan,” tegasnya.

Dengan mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, Emil mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak menutup mata.

Baca Juga :  Komitmen Pemerintah dalam Mengelola APBN 2025 di Tengah Gejolak Perekonomian Global

“Tidak boleh ada satu pun anak yang tertinggal. Karena anak-anak ini, kelak, yang akan mengisi masa depan negeri,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada jajaran LPKA Blitar yang telah menerapkan pendekatan edukatif dan rehabilitatif, bukan sekadar hukuman. Menurutnya, pembinaan yang menyentuh hati akan membuka lebih banyak pintu perubahan daripada jeruji besi.

Di tengah peringatan Hari Anak Nasional ini, suara Emil menggema sebagai pengingat: setiap anak berhak untuk tumbuh, belajar, dan memulai kembali. (red/arf)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *