SUARASMR.NEWS – Meski Jawa Timur, termasuk Surabaya, tengah berada di puncak musim kemarau, warga diminta tidak lengah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan hujan lokal masih berpotensi turun hingga Kamis (21/8/2025).
Fenomena ini terjadi akibat adanya gangguan atmosfer skala rendah serta pengaruh El Niño–Southern Oscillation (ENSO) yang ikut menyuplai uap air ke wilayah Jawa Timur.
Kondisi udara yang lembap dari permukaan hingga lapisan atas memicu terbentuknya awan konvektif, sehingga hujan bisa turun meskipun musim kemarau sedang berlangsung.
Cuaca pagi hari diprediksi cerah berawan dengan potensi hujan petir, yang berlanjut hingga siang dan sore. Sementara pada malam hingga dini hari, beberapa daerah juga berpeluang diguyur hujan ringan.
Adapun wilayah yang berpotensi hujan antara lain Pacitan, Ponorogo, Mojokerto, Nganjuk, Tuban, Bojonegoro, hingga Kota Kediri. Sementara Trenggalek, Malang, Lumajang, Bondowoso, hingga Madura berpotensi dilanda kabut.
Suhu udara di Jawa Timur bervariasi antara 11–36 derajat Celcius dengan kelembapan 49–100 persen. Suhu tertinggi tercatat di Surabaya, yakni 24–30 derajat Celcius, dengan hembusan angin dari Timur Laut berkecepatan 5–32 km/jam.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca mendadak. “Masyarakat disarankan rutin memperbarui informasi melalui kanal resmi BMKG, baik website, aplikasi Info BMKG, maupun media sosial,” tegas BMKG Juanda. (red/akha)