SUARASMR.NEWS – Pada Kamis, 19 Juni 2025 (hari ini). Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) akan mengadakan aksi demo besar-besaran di Surabaya. Aksi ini dijadwalkan untuk berkumpul di Bundaran Waru Sidoarjo dan melibatkan sebanyak 785 truk serta 1.200 orang.
Tujuan utama dari aksi ini adalah untuk menyuarakan aspirasi sopir truk terkait beberapa isu penting, termasuk kampanye Over Dimension and Over Loading (ODOL) yang dianggap kurang tepat sasaran.
Ketua GSJT, Angga Firdiansyah, menjelaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk menyuarakan aspirasi sopuk terkait beberapa isu, termasuk revisi Pasal 277 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas angkutan Jalan.
Menurutnya, regulasi tersebut secara keseluruhan memberdampak langsung pada para sopir, sementara pihak pengusaha atau penyedia muatan jarang terkena dampaknya.
Angga juga menuntut adanya regulasi khusus dari Pemerintah untuk mengatur nilai besaran minimal ongkos muatan logistik yang wajib dipatuhi oleh para pengusaha atau perusahaan pengguna jasa angkutan truk.
“Betul (agar dipatuhi para pengusaha). Karena selama ini yang terjadi di lapangan pihak yang punya barang selalu seenaknya sendiri bawa muatannya harus banyak dan ongkosnya seenaknya sendiri,” katanya.
Selain itu, GSJT berharap aparat berwajib dapat memberantas aksi premanisme yang kerap menargetkan para sopir di jalanan.
“Kami berharap aparat berwajib dapat memberantas aksi premanisme yang meresahkan sopir truk,” ujar Angga.
Dengan aksi demo ini, GSJT berharap dapat menyuarakan aspirasi sopir truk dan mendapatkan perhatian dari pemerintah dan aparat yang berwajib.
Aksi ini merupakan langkah nyata untuk memastikan bahwa kepentingan dan keselamatan para sopir truk perlu terjaga dengan baik.
Sementara disisi lain, aksi protes sopir truk terjadi di kawasan Warugunung, Surabaya tepatnya di depan Grand Heaven, aksi itu menyebabkan jalur menuju akses tol ditutup total dan arus lalu lintas menuju Tol Waru macet parah.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah truk sengaja diparkir menutup jalan. Beberapa di antaranya bahkan diparkir melintang sehingga akses kendaraan sama sekali tidak bisa dilalui.
Pantauan suarasmr.news, truk-truk besar memang sengaja diparkir berjajar dan melintang di badan jalan. Kemacetan panjang pun tak terhindarkan. (red/ akha)