Jusuf Kalla: Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban, Bukan Sekadar Tempat Ibadah

oleh -527 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), M. Jusuf Kalla, menegaskan bahwa masjid memiliki fungsi luas sebagai pusat peradaban umat. Hal itu disampaikannya saat melantik Pengurus Wilayah DMI Jawa Timur periode 2025–2030, Sabtu (6/9/2025) di Surabaya.

“Masjid harus menjadi pusat persatuan, dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Rasulullah SAW sejak muda berdagang, sehingga dakwah selalu berkaitan dengan kemajuan muamalah,” ujar Wapres ke-10 dan ke-12 RI itu.

banner 719x1003

Jusuf Kalla menekankan, pengurus DMI memikul tanggung jawab besar untuk mengorkestrasi fungsi masjid agar memberi kontribusi nyata pada kemajuan umat. Ia juga menyinggung bahwa zakat dan haji adalah rukun Islam yang erat kaitannya dengan kemampuan ekonomi.

Pelantikan ini dihadiri tokoh-tokoh penting, mulai dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, mantan Gubernur Imam Utomo  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim.

Kemudian ada dari perwakilan NU, Muhammadiyah, Kementerian Agama, hingga sejumlah ulama besar, di antaranya KH Dr Asep Saifuddin Halim dan Prof KH Abdul Hakim Subchan.

Emil Dardak menegaskan Pemprov Jatim siap bersinergi dengan DMI. “Nilainya mungkin kecil, tapi keberkahannya besar. Masjid adalah amal jariyah lintas generasi yang menjadi pusat peradaban,” katanya.

Data Pemprov mencatat terdapat sekitar 53.500 masjid di Jawa Timur, dengan 80.000 imam menerima tunjangan kehormatan sejak 2019.

banner 484x341

Sementara itu, Ketua PW DMI Jatim, Dr KH Sudjak, menegaskan bahwa pelantikan bukan sekadar formalitas. “Ini amanah besar, untuk menjadikan masjid benar-benar pusat kemaslahatan umat,” ujarnya.

PW DMI Jatim kini menggerakkan 12 departemen dengan tiga program unggulan: Uang Kehormatan Imam Masjid (UKIM), Masjid Award dan Halal Center DMI yang mendukung sertifikasi halal di Jawa Timur.

Baca Juga :  PDI Perjuangan Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo Subianto

Acara ditutup tausiyah oleh As-Syeikh Prof Muhammad Fadhil Al-Jailani, cicit ulama sufi dunia Syaikh Abdul Qadir Jaelani, yang memperkenalkan kitab Nahrul Qadiriyah, hasil penelitian puluhan tahun atas karya leluhurnya. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *