SUARASMR.NEWS – Tangisan bayi bukan sekadar ekspresi biasa, melainkan sinyal penting yang menandakan ketidaknyamanan si kecil sebuah hati.
Dokter spesialis anak lulusan Universitas Indonesia, dr. Dimple Nagrani, Sp.A, menekankan pentingnya peran insting seorang ibu dalam memahami bahasa tangisan bayi.
“Tangisan itu normal, tapi setiap tangis punya arti berbeda. Ibu bisa mulai mengenali pola tangisan anaknya sendiri, apa yang ia rasakan dan butuhkan,” ujar Dimple dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, bayi bisa menangis karena berbagai alasan, mulai dari stimulasi berlebih seperti suara bising, kondisi fisik seperti kembung, rasa gatal, hingga suhu ruangan yang terlalu dingin.
“Bayangkan bila bayi merasa gatal, ia tak bisa menggaruk, maka tangisan menjadi cara untuk meminta sentuhan. Sentuhan lembut orang tua dapat menenangkan mereka,” jelasnya.
Untuk bayi yang kerap menangis karena kembung, Dimple menyarankan menggendong bayi dalam posisi tegak sambil menepuk atau mengusap punggung pelan agar membantu proses sendawa.
Ia juga mengingatkan bahwa selama sembilan bulan di kandungan, bayi terbiasa dengan lingkungan hangat, gelap, dan menenangkan. Saat lahir, dunia baru yang penuh cahaya, suara, dan perubahan suhu menjadi tantangan adaptasi bagi mereka.
“Perbedaan ini membuat bayi menangis sebagai cara berkomunikasi, terutama kepada ibunya,” tambahnya.
Dimple menekankan, memahami arti tangisan bukan hanya membantu menenangkan bayi, tetapi juga menguatkan ikatan emosional antara ibu dan anak.
“Insting seorang ibu adalah kunci. Dengarkan, rasakan, dan kenali bahasa tangis buah hati,” pungkasnya. (red/ria)













