SUARASMR.NEWS – Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya gedung asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo, terus bertambah. Hingga Rabu (1/10/2025) pagi, tercatat tiga santri meninggal dunia dan total 98 santri menjadi korban dalam musibah tersebut.
Dua korban terbaru yang meninggal dunia adalah MM (14), asal Surabaya, serta Muhammad Soleh (22), asal Bangka Belitung. MM sempat mendapat perawatan di RSUD Sidoarjo, namun nyawanya tidak tertolong. Sementara itu, Soleh yang mengalami luka parah dinyatakan meninggal setelah sempat dirawat intensif.
Direktur RSUD Sidoarjo, Atok Irawan, mengungkapkan tim medis bahkan harus melakukan tindakan darurat amputasi untuk menyelamatkan salah satu korban.
“Evakuasi dilakukan cepat di TKP, tim ortopedi dan anestesi melakukan amputasi lengan kiri karena korban terjepit bangunan. Jika menunggu rujukan, nyawa korban bisa terancam,” jelasnya.
Data Korban di RSUD dan RSI
Hingga kini, RSUD Sidoarjo masih merawat sekitar 40 santri, dengan rincian:
7 luka berat
4 luka sedang
28 luka ringan
29 pasien sudah dipulangkan
9 pasien masih dirawat
1 pasien dalam observasi
1 pasien pulang atas permintaan sendiri
1 pasien meninggal dunia
Sementara di RSI Siti Hajar, terdapat 52 santri yang ditangani:
1 meninggal dunia
10 masih dirawat
1 dirujuk ke RS Al-Shakinah Mojokerto
40 sudah dipulangkan
“Mayoritas pasien yang kami tangani mengalami luka ringan dan syok akibat musibah ini. Saat ini masih ada 10 pasien yang dirawat inap,” ujar Humas RSI Siti Hajar, dr Erli Mawar Nuraini.
Tragedi itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore, ketika ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjemaah di gedung asrama putra berlantai tiga. Bangunan tiba-tiba roboh dan menimpa para santri di dalamnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih terus melakukan proses evakuasi di lokasi kejadian. (red/akha)













