Menkop Optimis terhadap Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, 40 Ribu Telah Terbentuk 

oleh -744 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap target pembentukan 80 ribu Koperasi Merah Putih (Kopdes).

Hal ini didasarkan pada pencapaian yang signifikan dari 40 ribu desa yang telah menyelenggarakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), yang menjadi prasyarat utama pembentukan dan pengesahan koperasi.

banner 719x1003

Setelah Musdesus terselenggara, kopdes secara faktual telah terbentuk dan siap untuk disahkan secara hukum melalui notaris dan Kementerian Hukum.

Budi Arie menyampaikan bahwa dari 12 wilayah pendampingan, Jawa Tengah mencatat jumlah tertinggi dengan 7.564 desa dari total 8.563 desa telah menggelar Musdesus. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap koperasi sebagai fondasi ekonomi desa.

“Kami optimistis target pembentukan 80.000 Kopdes Merah Putih dapat tercapai sebelum 12 Juli 2025. Tidak perlu lagi ada ketakutan, kecurigaan, atau keraguan terhadap program ini,” ujar Budi Arie dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

Hampir separuh desa dan kelurahan telah bermusyawarah, yang merupakan indikator positif terhadap penerimaan masyarakat terhadap koperasi.

Selain itu, beberapa wilayah seperti Jawa Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung menunjukkan capaian yang tinggi, dengan persentase desa yang telah menggelar Musdesus mencapai 74,70 hingga 84,47 persen.

banner 484x341

Namun, beberapa wilayah di Indonesia timur seperti Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan masih menunjukkan angka rendah, masih bawah 2 persen.

“Wilayah yang tertinggal akan kami dorong secara lebih masif melalui pelatihan, pendampingan, serta sinergi dengan pemda dan tokoh adat setempat,” kata Menteri Koperasi menegaskan.

Menurutnya wilayah tersebut akan mendapat perhatian khusus melalui pelatihan, pendampingan, serta sinergi dengan pemda dan tokoh adat setempat. Kopdes Merah Putih bukan sekadar program, melainkan strategi besar membangun ekosistem ekonomi desa yang kuat dan adil.

Baca Juga :  Atasi Permasalahan, Kementerian Ketenagakerjaan Bentuk Satgas PHK 

“Koperasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan untuk mengatasi ketimpangan dan melawan dominasi ekonomi oleh segelintir pihak,” jelasnya.

Koperasi menjadi fondasi yang esensial untuk mengatasi ketimpangan dan melawan dominasi ekonomielintir pihak. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa. (red/hil)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *