Milad ke-67 Universitas Muhammadiyah Surakarta Bukan Sekadar Seremoni, Tapi Gerakan Nyata Memberi Manfaat Bangsa

oleh -530 Dilihat
banner 468x60

SURAKARTA – Semangat Milad ke-67 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tahun ini terasa berbeda. Bukan hanya diwarnai seremonial dan pidato perayaan, tetapi juga langkah nyata untuk menebar manfaat bagi sesama.

Pada momentum bersejarah ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum resmi dibuka oleh Koordinator Nasional (Kornas) Makan Bergizi Muhammadiyah (MBM), Jumat (24/10/2025).

banner 719x1003

Pembentukan SPPG ini menjadi bagian penting dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah dan mendapat dukungan penuh dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Melalui sinergi ini, UMS dipercaya sebagai salah satu pelaksana utama dalam menjalankan program yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat yaitu pemenuhan gizi untuk pelajar, santri, ibu hamil, dan masyarakat rentan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, menegaskan bahwa pelaksanaan program MBM adalah wujud nyata dakwah amar ma’ruf nahi munkar sebagaimana nilai-nilai dalam Surah Al-Ma’un.

“Al-Ma’un harus terus kita praktikkan. Bangsa ini perlu tangan-tangan berbagi dari seluruh kekuatan rakyat, dan Muhammadiyah siap menjadi yang terdepan,” ujarnya.

Bagi Haedar, program MBM bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan perjuangan dakwah yang berkelanjutan dalam membangun bangsa melalui pemenuhan kebutuhan dasar: pangan bergizi dan kemandirian ekonomi masyarakat.

banner 484x341

Penanggung jawab Kornas MBM PP Muhammadiyah, Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., menjelaskan bahwa hingga 2025 Muhammadiyah telah mengoperasikan 125 SPPG dan sedang membangun 150 dapur tambahan yang tersebar di 17 provinsi dan 97 kabupaten di Indonesia.

“Setiap hari lebih dari 100 ribu penerima manfaat kami layani. Alhamdulillah, hingga kini semua berjalan lancar tanpa kendala berarti,” lapornya bangga.

Hilman juga memaparkan pengembangan lima model SPPG: model sekolah, pesantren, panti asuhan, kampus, dan umum. Mulai November 2025, Kornas MBM akan memperkuat ekosistem yang terstruktur dan sistematis agar setiap dapur gizi mampu berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga :  PP Muhammadiyah Serukan Kedamaian Usai Tragedi Meninggalnya Pengemudi Ojol dalam Aksi di Jakarta

“Kita ingin MBM bukan hanya memberi makan, tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat dan menumbuhkan semangat gotong royong,” tegasnya.

Keunggulan lain dari SPPG yang dikelola UMS terletak pada keterlibatan langsung para akademisi dan sivitas kampus dalam pengawasan kualitas pangan. Penanggung jawab program MBM di UMS, Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, M.Pd., menyebut keterlibatan dosen lintas jurusan menjadi kekuatan utama.

“Dosen Ilmu Gizi, Akuntansi, hingga Teknik Kimia ikut serta memastikan bahan pangan aman, higienis, dan dikelola transparan. Kami ingin kualitasnya benar-benar terjaga,” ungkapnya.

Selain itu, seluruh fasilitas dapur — mulai dari bangunan, sanitasi air, hingga kesehatan lingkungan telah diuji dan memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN). UMS memastikan bahwa setiap langkah dijalankan dengan tanggung jawab akademik sekaligus semangat pengabdian.

“MBM ini bukan hanya tentang memberi makan, tapi juga memberdayakan. Relawan dan masyarakat sekitar ikut bekerja, menyerap tenaga kerja, dan tentu saja menyehatkan anak-anak bangsa,” tambah Bambang.

Dari Kampus untuk Negeri: Milad ke-67 UMS kali ini menandai babak baru perjalanan dakwah sosial Muhammadiyah: dari ruang kelas menuju dapur kemanusiaan.

Dengan visi besar “Makan Bergizi Muhammadiyah”, gerakan ini menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi Islam bukan hanya mencetak sarjana, tapi juga membangun kemandirian bangsa melalui aksi nyata.

“Insyaallah, dengan niat yang lurus dan kerja bersama, MBM akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir menyehatkan tubuh, menyuburkan iman, dan menumbuhkan harapan bagi Indonesia,” tutup Bambang penuh keyakinan. (red/adb)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *