SUARASMR.NEWS – Pada saat Idul Adha, konsumsi daging kambing biasanya meningkat di tengah masyarakat. Namun, banyak orang masih khawatir bahwa daging kambing bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Namun, mengonsumsi daging kambing bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, itu hanyalah rumor. Sebab, belum ada bukti ilmiah bahwa daging kambing menyebabkan tekanan darah tinggi. Demikian diungkapkan, dr. Haekal Anshari, M.Biomed (AAM), dalam unggahan YouTube Kata Dokter.
Menurutnya, efek panas saat makan daging kambing sebenarnya adalah efek termogenik dari metabolisme tubuh.
“Efek panas itu bukan karena daging kambing berbahaya. Tapi karena tubuh bekerja mencerna protein dalam jumlah cukup besar,” ujar dr. Haekal Anshari dikutip suarasmr.news, Rabu (4/6/2025).
Dijelaskan oleh dr. Haekal Anshari bahwa jumlah kalori dan lemak daging kambing justru lebih rendah dari daging sapi dan ayam. Dalam satu porsi 85 gram, daging kambing mengandung 122 kalori.
Sebagai perbandingan, daging sapi mengandung 179 kalori, dan ayam 162 kalori. Untuk lemak, daging kambing hanya mengandung 2,6 gram. Sementara, daging sapi mengandung 7,9 gram lemak, dan ayam 6,2 gram.
Lebih lanjut dr. Haekal Anshari menjelaskan, ɓahwa kandungan nutrisi lain seperti zat besi dan zinc juga membuat daging kambing bermanfaat untuk menjaga kebugaran,
“Sementara, daging sapi mengandung 7,9 gram lemak, dan ayam 6,2 gram. Kandungan nutrisi lain seperti zat besi dan zinc juga membuat daging kambing bermanfaat untuk menjaga kebugaran,” katanya.
Menurutnya yang justru bisa memicu tekanan darah tinggi adalah cara memasaknya. Jika memakai bumbu tinggi garam, digoreng, atau dimasak dengan santan, risikonya meningkat.
“Pengolahan semacam itu juga bisa menaikkan kadar kolesterol tubuh. Jadi, bukan daging kambingnya yang salah, tapi cara memasaknya yang perlu dikontrol,” ujarnya.
Sebenarnya daging kambing bisa menjadi pilihan yang sehat jika dipilih dengan bijak dan dimasak dengan cara yang tepat akan sangat bermanfaat bagi tubuh.
“Menghindari penggunaan bumbu berlebihan dan metode memasak yang tidak sehat adalah kunci untuk menikmati daging kambing tanpa khawatir tentang dampak negatif pada kesehatan,” pungkasnya. (red/akha)