Pelestarian Budaya Bali Teladan bagi Daerah Lain

oleh -627 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Bali, sebagai salah satu destinasi wisata dan pusat kebudayaan di Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan dan merawat warisan budayanya.

Pada akhir pekan lalu, Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 diadakan di Pulau Bali, menjadi ajang yang memperlihatkan kekayaan budaya dan seni tradisional Bali.

banner 719x1003

Dalam acara yang dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan ribuan masyarakat, PKB bukan hanya sekadar pesta seni, tetapi juga sebuah upaya untuk menjadikan Bali sebagai teladan dalam hal pelestarian budaya bagi daerah lain di Indonesia.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkapkan kebanggaannya terhadap ekosistem kesenian dan budaya di Bali yang terjaga dengan baik bisa menjadi contoh daerah lain.

“Ekosistem kesenian dan budaya di Bali ini benar-benar terjaga dan terawat. Mudah-mudahan akan terus berlangsung dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis yang diterima suarasmr.news, Minggu (22/5/2025).

Ini menunjukkan bahwa pemerintah melihat Bali sebagai model dalam upaya pelestarian budaya, yang seharusnya dapat diikuti oleh daerah lain untuk menjaga kekayaan budaya masing-masing.

Pesta Kesenian Bali, yang telah berlangsung selama 47 tahun, merupakan wujud nyata dari komitmen masyarakat Bali dalam merayakan dan melestarikan tradisi.

banner 484x341

Acara ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari seniman hingga pemuda, yang bersama-sama mempertunjukkan kekayaan budaya Bali melalui berbagai pertunjukan seni, termasuk tari-tarian tradisional dan musik gamelan.

Salah satu momen yang paling dinantikan dalam acara ini adalah pelepasan pawai Peed Aya. Dalam seremoni ini, Menbud Fadli Zon memukul kulkul (kentungan) sebagai tanda peresmian pembukaan.

Didampingi oleh tokoh-tokoh penting seperti Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa; Gubernur Bali, I Wayan Koster; Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dan Ketua DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya.

Baca Juga :  Yadnya Kasada di Bromo Menjaga Warisan Budaya, Simbol Keharmonisan dan Identitas Bangsa

Pemukulan kulkul ini disambut dengan suara gamelan Gong Gede, Semar Pegulingan, serta barungan gamelan Gong Guwung Gumi yang mengiringi penampilan pembuka bertajuk Mudra Citta Siwa Nataraja, persembahan Institut Seni Indonesia (ISI) Bali.

Pertunjukan ini menggambarkan Siwa yang mewujudkan keteraturan semesta melalui energi tarian kosmik. Penampilan ini menggambarkan bahwa semua makhluk hidup tumbuh selaras dengan irama alam.

Menbud Fadli menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Peed Aya yang menjadi rangkaian acara Pesta Kesenian Bali ke-47. “Ini adalah sebuah acara yang sangat luar biasa. Pertunjukan dari ISI Bali menghadirkan ekspresi budaya terbaik,” ujarnya.

Pawai Peed Aya menampilkan garapan seni tematik yang menunjukkan keunikan, kekayaan, dan keragaman seni dari sembilan kota/kabupaten se-Bali. Di hadapan Menteri Kebudayaan serta ribuan masyarakat yang hadir, tiap daerah hadirkan penampilan pamungkasnya.

Menbud Fadli juga mengungkapkan kekagumannya atas penampilan artistik yang dipersembahkan oleh setiap kabupaten dan kota di Bali, serta keberagaman peserta yang mencakup banyak anak muda.

Kabupaten Karangasem hadir dengan garapan tematik berjudul Jempana Masolah, Kabupaten Jembrana berjudul Jimbarwana, Kabupaten Buleleng mempersembahkan Agra Bhuwana Raksa.

Kemudian Kabupaten Bangli sajikan garapan teatrikal Posa Purwa Sancaya, Kabupaten Klungkung tampilkan Manunggaling Kaula Gusti, dan Kabupaten Tabanan menampilkan keunikan kisah Subak.

Selain itu Kabupaten Gianyar refleksikan daerah Ubud yang akrab dengan asimilasi budaya, Kota Denpasar suguhkan penampilan berjudul Ngerebong.

Acara Pesta Kesenian Bali ditutup dengan pertunjukan dari Kabupaten Badung, yang mengibaratkan sebilah keris sebagai simbol kekuatan spiritual dan harmoni.

Lebih lanjut, Menbud Fadli menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto yang tidak dapat hadir secara langsung karena sedang melaksanakan kunjungan kerja ke luar negeri dalam rangka menghadiri sebuah konferensi.

Baca Juga :  Mengenal Sejarah Melalui Museum di Daerah Istimewa Yogyakarta

“Mudah-mudahan, tahun depan bisa hadir langsung untuk membuka Pesta Kesenian Bali yang ke-48,” kata Menbud Fadli Zon meyakinkan para undangan.

Lebih lanjut Fadli Zon mengatakan, bahwa dari kegiatan ini, jelas bahwa Bali tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga berusaha untuk mempromosikannya kepada dunia luar.

Ini adalah langkah yang patut dicontoh oleh daerah lain, karena dengan demikian, budaya lokal dapat terus hidup dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

“Pelestarian budaya Bali bukan hanya tanggung jawab masyarakat Bali, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia, agar kekayaan budaya ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang dan menjadi bagian dari identitas bangsa,” pungkasnya. (red/nil)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *