SUARASMR.NEWS – Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Bali mengadakan kegiatan Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dengan tujuan memperkuat kapasitas ketangguhan daerah terhadap bencana.
Acara ini diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan strategis, termasuk perangkat daerah Kabupaten Gianyar, PLN, Perumda Air Minum, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), serta PMI Kabupaten Gianyar.
Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan ketangguhan daerah yang holistik dan berkelanjutan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar, Drs. Ida Bagus Putu Suamba, M.Si, membuka acara dengan menyoroti pentingnya peningkatan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Putu Suamba mengungkapkan harapan agar kegiatan edukatif ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap risiko bencana.
“Kegiatan edukatif seperti ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap risiko bencana”, ungkap Kalaksa BPBD Gianyar, Kamis (26/6/2025)
Sosialisasi ini menghadirkan tiga narasumber utama.
Pertama, Ida Bagus Gede Widnyana Putra, S.Kom., M.T., memaparkan risiko bencana di Provinsi Bali dan menjelaskan bahwa IKD berperan sebagai instrumen penilaian untuk mengukur kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana melalui 71 indikator penilaian.
Kedua, Drs. Ida Bagus Putu Suamba, M.Si, menekankan perlunya sinergi antar organisasi perangkat daerah dalam memenuhi indikator tersebut, mengingat pencapaian IKD tidak dapat dilakukan secara sektoral.
Sementara itu, narasumber ketiga , I Putu Dedy Rimbawan, S, Si., M.A.P., memberikan penjelasan mendalam mengenai panduan teknis pengisian IKD.
Melalui kegiatan ini, BPBD Provinsi Bali menegaskan komitmennya dalam mendorong peningkatan kapasitas daerah melalui sosialisasi penguatan IKD di Kabupaten/Kota sebagai salah satu upaya membangun Bali Tangguh Bencana.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya tentang pentingnya ketangguhan daerah dalam menghadapi bencana. (red/nil)