Peringkat Bali Anjlok ke Posisi Enam Dunia, “Pulau Surga” Mulai Kehilangan Cahaya?

oleh -436 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Seperti menyeruput kopi tanpa gula, kabar turunnya peringkat Bali dari posisi pertama menjadi keenam destinasi wisata terbaik dunia terasa pahit bagi para pecinta Pulau Dewata.

Lebih mengejutkan lagi, posisi prestisius itu kini direbut oleh sebuah pulau di Vietnam sinyal keras bahwa pesona Bali mulai meredup di mata dunia.

banner 719x1003

Pengamat Pariwisata Bali, Wisnu Arimbawa, menilai bahwa kabar ini bukan sekadar angka, melainkan alarm keras bagi pemerintah daerah untuk segera berbenah.

“Gubernur, bupati, dan wali kota di Bali harus benar-benar menjadi pemimpin pariwisata. Pariwisata adalah denyut nadi kehidupan Bali yang menggerakkan ekonomi, budaya, seni, hingga politik,” ujarnya tegas di Denpasar, Jumat (24/10/2025).

Menurut Wisnu, ada tiga penyakit kronis yang menggerogoti wajah pariwisata Bali: alih fungsi lahan yang masif, pengelolaan sampah yang amburadul, dan kemacetan yang tak kunjung terurai.

Wisnu juga menyebut, kawasan wisata utama seperti Kuta, Denpasar, Ubud, hingga Bali Selatan kini semakin sesak dan kehilangan kenyamanan.

“Pelebaran jalan atau underpass hanya solusi sementara. Pemerintah harus berani membatasi kendaraan, menaikkan pajak progresif, dan berinvestasi besar pada transportasi publik,” katanya.

banner 484x341

Wisnu mencontohkan Singapura sebagai negara yang patut dijadikan inspirasi. Meski luasnya hanya sepertiga dari Bali, negeri itu berhasil menjaga kebersihan, ketertiban, dan kelancaran transportasi dengan disiplin tinggi dan kebijakan berani.

“Mereka mengenakan pajak tinggi bagi kendaraan pribadi, mengelola sampah dengan ketat, dan membangun sistem transportasi umum yang modern. Bali seharusnya bisa meniru keberanian itu,” imbuhnya.

Ia memperingatkan, jika pembenahan tidak segera dilakukan secara serius dan berkelanjutan, Bali terancam kehilangan auranya sebagai ‘Pulau Surga’ dunia.

“Tanpa pariwisata yang kuat, roda ekonomi Bali bisa melambat. Masyarakat akan kesulitan bertahan hidup di tengah ketergantungan yang besar pada sektor ini,” pungkas Wisnu.

Baca Juga :  Menyelamatkan Pariwisata Bali: Mengatasi Overourism dan Menjaga Keindahan Pulau Dewata

Kini, sorotan dunia sedang mengarah ke Bali bukan karena keindahannya semata, tapi karena tanda-tanda kemunduran yang tak lagi bisa diabaikan. (red/niluh)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *