Pertunjukan ‘Adeging Kutha Sala’ : Memperingati Hari Jadi Kota Surakarta ke-280

oleh -243 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Dalam rangka merayakan hari jadi Kota Solo yang ke-280, Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Pariwisata sukses menggelar pertunjukan tari “Adeging Kutha Sala – The Story of Pakubuwono II” di Pendhapi Gedhe Balaikota Surakarta.

Putri Pramesti Wigaringtyas, S.Sn., M.Sn sebagai Pimpinan Produksi menyampaikan, bahwa pertunjukan ini,  mengangkat kisah sejarah dan budaya Kota Solo melalui perjalanan hidup Pakubuwono II, raja yang berperan penting dalam perkembangan kota.

banner 719x1003

“Adeging Kutha Sala” bertujuan untuk mengenang sejarah Surakarta dan memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada masyarakat.

“Pertunjukan ini menggabungkan musik, tari, dan teater untuk menghidupkan kembali kisah berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat, membawa penonton menyelami transformasi Kartasura menjadi Surakarta,” kata Putri Pramesti disela kegiatan, Senin (17/2/2025)

Koreografi yang dinamis, tata cahaya dramatis, dan visual modern memberikan pengalaman imersif dan mengesankan. Dikemas secara kreatif dan kekinian, pertunjukan ini memadukan seni tradisi dan teknologi panggung masa kini.

Sementara itu, Djarot Budi Darsono, S.Kar, penulis naskah, menekankan bahwa pesan utama pertunjukan adalah pentingnya persiapan mendalam dalam segala hal. Pakubuwono II digambarkan sebagai pemimpin yang menghargai demokrasi, selalu berdiskusi dengan para punggawanya dalam mengambil keputusan, tidak bertindak otoriter.

Djarot juga menjelaskan bahwa, pertunjukan ini menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalamdialog, sehingga semua lapisan masyarakat, terutama generasi muda, dapat dengan  mudah memahami pesan yang ingin disampaikan

banner 484x341

“Diharapkan acara ini dapat menjangkau audiens yang lebih luas, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya dan sejarah Kota Solo,” kata Djarot.

Pertunjukan ini melibatkan kolaborasi lintas generasi seniman di Kota Solo. Dari seniman senior yang telah lama menguasai seni tradisional hingga seniman muda yang kreatif dan inovatif, untuk menciptakan karya seni yang menggabungkan kearifan lokal dengan sentuhan modern.

Baca Juga :  Malam Tirakatan Dalam Rangka Hari Pers Nasional 2025 Di Monumen Pers Solo

Selain itu, acara ini juga melibatkan penari yang terdiri dari pengajar, alumnus, dan mahasiswa aktif Institut Seni Indonesia Surakarta. Kolaborasi dengan dua sanggar terkenal di Solo, yaitu Moko Dance Studio dan Akusara Art.

Diharapkan, kolaborasi lintas generasi ini menghasilkan pertunjukan yang kaya akan nilai budaya serta memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan seni dan budaya Indonesia.

Selain pertunjukan musikal, acara ini diwarnai dengan bazar kuliner yang diikuti oleh 18 UMKM di Kota Solo. Bazar kuliner ini dibuka mulai pukul 10:00 WIB. Dengan berbagai hidangan khas Solo dan sekitarnya, serta mendukung produk lokal dari para pelaku UMKM.

Dinas Pariwisata Kota Surakarta berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan potensi pariwisata dan budaya di Kota Surakarta. Melalui acara ini, diharapkan kota Solo dapat semakin dikenal sebagai pusat kebudayaan dan pariwisata yang kaya dengan tradisi dan sejarah.

“Adeging Kutha Sala” bukan hanya sebuah tontonan, tetapi juga tuntunan yang mengingatkan kita akan pentingnya sejarah, budaya, dan nilai-nilai kepemimpinan yang bijaksana. Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat. (red/chandra)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *