SUARASMR.NEWS — Deteksi tumbuh kembang anak sejak dini menjadi langkah penting dalam menyiapkan masa depan generasi penerus kepada anak.
Melalui proses ini, orang tua dapat mengetahui apakah perkembangan anak sesuai dengan usianya atau memerlukan perhatian khusus.
Psikolog HIMPSI Kota Malang, Lizdiharnada Salsabila, S.Psi., M.Si., menjelaskan bahwa tumbuh kembang anak tidak hanya dilihat dari sisi fisik, tetapi juga mencakup aspek kognitif, sosial, emosional, dan bahasa.
“Setiap anak itu unik. Jangan terburu-buru membandingkan dengan anak lain. Yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasarnya mulai dari gizi, stimulasi, kasih sayang, hingga lingkungan yang kondusif,” ujarnya, Minggu (5/10/2025).
Menurutnya, deteksi dini menjadi kunci agar orang tua dapat memberikan stimulasi yang tepat sesuai kebutuhan anak. Ia juga menyoroti peran teknologi yang kini menjadi tantangan tersendiri bagi tumbuh kembang anak.
“Gadget bisa memberi manfaat positif bila digunakan dengan bijak. Namun jika berlebihan, justru dapat mengganggu interaksi sosial, konsentrasi, bahkan kesehatan emosi anak,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya pendampingan orang tua dalam penggunaan teknologi serta menyediakan alternatif aktivitas bermain di dunia nyata.
Selain itu, Lizdiharnada mengingatkan para orang tua agar tidak mudah panik terhadap standar tumbuh kembang yang banyak beredar di media sosial.
“Perkembangan setiap anak punya ritme yang berbeda-beda. Jadi, tidak perlu cemas berlebihan, tapi tetap waspada jika ada keterlambatan yang konsisten,” katanya.
Ia juga mengajak orang tua untuk aktif menstimulasi anak lewat kegiatan sederhana seperti membacakan cerita, bermain peran, melatih kemandirian, hingga melibatkan anak dalam aktivitas rumah tangga.
Menurutnya, hal-hal sederhana tersebut mampu menumbuhkan potensi anak dengan cara yang menyenangkan tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Bagi orang tua yang sibuk bekerja, waktu singkat bersama anak tetap bisa bermakna.
“Cukup dengan ngobrol ringan, mendengarkan cerita mereka, atau melakukan aktivitas kecil bersama sebelum tidur. Interaksi sederhana seperti itu bisa berdampak besar bagi tumbuh kembang anak,” pungkasnya. (red/arf)





 
											








 
										 
										 
										 
										