SUARASMR.NEWS – Suasana politik di Gedung DPR RI kembali menghangat. Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait kasus pelanggaran kode etik lima anggota DPR RI yang sempat menghebohkan publik.
Puan Maharani menyampaikan, pimpinan DPR RI menghormati hasil sidang etik yang digelar MKD dan memastikan keputusan tersebut tidak akan dibiarkan menggantung.
“Akan kita tindak lanjuti apa yang menjadi keputusan tersebut,” tegas Ketua DPR RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa pimpinan DPR RI akan lebih dulu mengkaji isi lengkap putusan itu sebelum melangkah ke tahap berikutnya. “Hari ini belum ada rapat pimpinan. Nanti kami bahas bersama pimpinan lainnya,” ujarnya diplomatis.
Gelombang keputusan MKD pada Rabu (5/11) menjadi sorotan besar. Dalam sidang yang disebut-sebut sebagai “sidang paling panas tahun ini”, MKD menjatuhkan sanksi tegas terhadap Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, dan Nafa Urbach karena dinilai melanggar kode etik anggota DPR.
Ketiganya dijatuhi hukuman nonaktif dengan durasi berbeda yaitu Ahmad Sahroni: 6 bulan. Eko Patrio: 4 bulan. Sedangkan Nafa Urbach: 3 bulan. Sementara dua nama lain, Adies Kadir dan Surya Utama alias Uya Kuya, dinyatakan tidak bersalah dan diaktifkan kembali sebagai anggota DPR RI.
Putusan MKD disebut telah melalui musyawarah internal penuh ketegangan, dan kini bersifat final serta mengikat tidak bisa diganggu gugat.
Aroma Politik dan Sorotan Publik: Kelima politisi tersebut sebelumnya dinonaktifkan oleh partainya masing-masing usai gelombang aksi besar-besaran pada akhir Agustus 2025 yang menyeret nama mereka ke pusaran kontroversi publik.
Kini, sorotan publik kembali tertuju ke DPR RI. Akankah Puan dan jajaran pimpinan DPR benar-benar tegas mengeksekusi putusan MKD tanpa kompromi? Publik menanti langkah nyata parlemen di tengah drama etik yang kian memanas di Senayan. (red/ria)
