SUARASMR.NEWS – Meski masih tergolong baru di Indonesia, woodball perlahan mencuri perhatian. Olahraga asal Taiwan yang memadukan unsur golf dan croquet ini kini berkembang pesat di Asia dan mulai diperhitungkan sebagai cabang potensial di ajang internasional seperti SEA Games hingga Kejuaraan Dunia.
Di balik riuh rendah bola kayu yang digerakkan palu khusus itu, tersimpan semangat juang yang membara dari para atlet muda yang tengah meniti jalan menuju impian.
Salah satunya adalah Rasta Putri Permana, remaja kelahiran 29 Desember 2009 asal Sidoarjo, Jawa Timur. Ia bukan hanya jatuh hati pada woodball, tapi telah menjadikannya bagian dari hidup.
“Paling suka kalau ada turnamen,” ujar Rasta antusias, mengenang pengalaman terbarunya di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 lalu.
Rasta bergabung dengan klub Ten Eleven dan ia menjadi bagian dari tim KONI Sidoarjo. Baginya, woodball lebih dari sekadar olahraga ia adalah tempat bertemu sahabat, berbagi mimpi, dan merasakan semangat kebersamaan.
“Teman-teman sehobi sudah seperti saudara. Makanya, rasanya nyaman banget,” ungkap siswi kelas 10 SMA Antartika Sidoarjo itu dengan semangat.
Rasta punya tekad besar menjadi atlet profesional dan bisa mengharumkan nama bangsa. Namun lebih dari itu, ada motivasi yang paling mulia membahagiakan orang tua tercinta.
“Yang penting bisa sukses. Saya ingin bahagiakan keluarga, terutama orang tua,” tuturnya, menyebut nama ayah dan ibunya, Pupung Kembang Permana dan Sandra Dewi, yang selalu memberi dukungan penuh.
Kini, woodball bukan lagi sekadar olahraga alternatif. Cabang olahraga woodball telah menjadi arena perjuangan dan harapan untuk meraih mimpi besar.
Di tangan para atlet muda seperti Rasta, dengan semangat yang tinggi, melalui woodball punya peluang besar untuk melesat dari sebuah lapangan kecil di Sidoarjo menuju pentas nasional bahkan internasional. (red/akha)