Rektor ITS Lepas Satgas Kemanusiaan: 7 Ton Bantuan & Teknologi Canggih Dikerahkan untuk Korban Bencana Aceh–Sumatera

oleh
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Suasana haru menyelimuti halaman Gedung Rektorat ITS pada Senin (8/12/2025), ketika Rektor ITS Prof. Bambang Pramujati secara resmi melepas keberangkatan Satgas Kemanusiaan ITS.

Bukan sekadar seremonial, pelepasan ini menjadi simbol tekad ITS untuk berdiri di garis depan membantu mahasiswa dan masyarakat yang terdampak banjir serta tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

banner 719x1003

Prof. Bambang mengungkapkan kondisi memilukan yang dialami sejumlah mahasiswa ITS mulai dari rumah orang tua yang hancur, usaha keluarga yang lenyap, hingga kehilangan mata pencaharian.

“Kami ingin memastikan mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan, apa pun kondisinya,” tegasnya. Setidaknya lima mahasiswa tercatat mengalami dampak berat dan memerlukan pendampingan intensif, baik secara psikososial maupun pembiayaan kuliah.

Sebanyak 139 mahasiswa ITS berasal dari wilayah terdampak. ITS bergerak cepat melakukan pendataan menyeluruh serta menyiapkan berbagai kebijakan darurat, termasuk keringanan hingga pembebasan UKT.

Bantuan Mengalir Deras: Rp300 Juta Donasi & Puluhan Ton Logistik Disalurkan: ITS turut menggalang solidaritas besar-besaran bersama YMI, IKA ITS, jejaring relawan, dan mitra alumni. Hasilnya, lebih dari Rp300 juta terkumpul. Rinciannya:

IKA ITS: Rp58 juta, Satgas ITS: Rp59 juta, YMI: Rp104 juta, ditambah kontribusi perusahaan alumni dan sekolah mitra. Tak hanya uang, bantuan logistik pun menggunung.

banner 484x341

ITS menyalurkan: ±7 ton beras, minyak goreng, gula, mie instan, pembalut, garam, dan perlengkapan bayi 5 unit Starlink, genset & lampu penerangan, 10.000 tablet vitamin, ratusan kaos & seribu mukena

Perangkat teknologi seperti Starlink dan genset menjadi sorotan, karena sangat krusial dalam menghidupkan kembali akses komunikasi dan listrik di wilayah yang terisolasi.

Direktur DRPM ITS, Fadlilatul Taufany, menegaskan bahwa bantuan difokuskan ke Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan Pameu—wilayah yang aksesnya sulit dan minim bantuan.

Baca Juga :  Akhirnya KAI Daop 6 Buka Suara Heningnya Pemutaran Musik di Stasiun Balapan 

Satgas ITS tidak hanya membawa logistik, tetapi juga dukungan teknis berupa instalasi air dan listrik, yang menjadi kebutuhan paling mendesak bagi warga yang kehilangan segalanya.

Keberangkatan Satgas dilakukan bertahap. Kloter pertama terdiri dari tim medis dan mahasiswa FKK ITS, disusul kloter berikutnya membawa tim teknis dengan peralatan berukuran besar untuk mendukung percepatan penanganan bencana. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *