SUARASMR.NEWS – Kota Solo siap memikat wisatawan dengan pengalaman penyembuhan jiwa yang berpadu dengan kekayaan budaya Jawa. Royal Surakarta Wellness Festival (RSWF) 2025, yang digelar pada 1–30 November 2025, akan menghadirkan serangkaian aktivitas kebugaran dan spiritualitas yang berakar dari tradisi Keraton Surakarta.
“Festival ini bukan sekadar liburan atau kunjungan wisata biasa, tetapi mengajak pengunjung ikut serta dalam kegiatan healing yang sarat kearifan lokal,” ungkap Project Leader RSWF Gusti Raden Ajeng (GRAj) Putri Purnaningrum dalam konferensi pers Wonderful Indonesia Wellness, Rabu (17/9/2025).
Lima Pengalaman Eksklusif ala Keraton: RSWF menghadirkan lima rangkaian kegiatan utama, masing-masing dibatasi maksimal 20 peserta agar lebih intim dan berkesan:
1. Javanese Wisdom Immersion – Belajar filosofi dan atribut abdi dalem, mengenakan busana tradisional, hingga merangkai bunga sesaji di area sakral.
2. Gendhing for Therapy – Menyelami harmoni gamelan, belajar tembang Jawa, dan merasakan terapi suara yang menenangkan.
3. Royal Dance Symphony – Lokakarya tari tradisional gaya Surakarta yang memadukan seni, gerak, dan meditasi.
4. A Holy Journey – Perjalanan spiritual mengitari dinding Keraton dan meditasi di Tugu Pamandengan, termasuk ritual tirakat malam Satu Suro.
5. Javanese Secret Recipe – Lokakarya jamu tradisional, perawatan tubuh ala putri keraton, dan pertunjukan wayang kertas.
Setiap sesi ditawarkan dengan harga Rp1,5 juta dan dirancang untuk memberikan pengalaman mendalam mengenai kebudayaan Jawa sekaligus relaksasi jiwa.
Healing Premium untuk Generasi Milenial & Gen Z: Director of Event RSWF Kanjeng Raden Aryo Rizki Baruna Ajidiningrat menyebut festival ini sebagai cara modern untuk merasakan gaya hidup bangsawan Jawa.
“Kami ingin mengajarkan bagaimana menjadi orang Jawa yang jangkep (lengkap). Tagline-nya: Mas-Mas atau Mbak-Mbak Jawa Premium,” ujarnya.
Selain menghadirkan gamelan sebagai sarana terapi suara, panitia juga ingin menghilangkan stigma mistis yang kerap melekat pada musik tradisional ini.
“Kami ingin masyarakat melihat gamelan sebagai media penyembuhan, bukan sekadar hiburan atau hal mistis,” tambah Rizki.
Dukungan Pelaku Wisata dan Pemerintah: Festival ini turut melibatkan pelaku wisata lokal, agen perjalanan dari ASITA, hingga pengelola hotel dan restoran (PHRI), dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata.
Dengan konsep yang memadukan kebugaran, spiritualitas, dan budaya ningrat, Royal Surakarta Wellness Festival 2025 diharapkan menjadi magnet wisata baru yang tak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga memperkaya batin.
Solo pun kian mengukuhkan diri sebagai destinasi wellness bertaraf internasional dengan sentuhan tradisi Jawa yang anggun dan penuh makna. (red/adb)






 
											









 
										 
										 
										 
										