SUARASMR.NEWS – Sejarah baru tercatat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan dilantiknya Ni Made Dwi Panti Indrayanti sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DIY. Pelantikan yang berlangsung di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (16/9/2025).
Hal ini menandai tonggak penting karena Ni Made menjadi perempuan pertama yang menduduki kursi Aparatur Sipil Negara (ASN) tertinggi di DIY. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X secara langsung melantik mantan Kepala Dinas Perhubungan DIY tersebut.
Sultan menilai Ni Made layak menempati jabatan strategis ini setelah melewati proses seleksi terbuka. “Hasil Baperjakat yang mengusulkan. Prosesnya melalui lelang jabatan,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono.
Menurut Sultan, posisi Sekda memiliki peran vital sebagai simpul pengontrol birokrasi yang memastikan langkah operasional perangkat daerah berjalan sesuai arah kebijakan gubernur.
Tugas itu menjadi semakin penting mengingat status keistimewaan DIY yang menuntut keseimbangan antara kemajuan, tanggung jawab moral, dan pelestarian budaya.
“Dalam ekosistem birokrasi, sekda adalah simpul. Jika simpulnya lemah, benang akan kusut. Jika simpulnya kokoh, kain akan terbentang utuh,” tegasnya.
Perempuan kelahiran Klungkung, Bali, 18 Oktober 1970 ini dikenal berprestasi di lingkungan Pemda DIY. Lulusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tahun 1995 itu melanjutkan pendidikan S2 di Magister Sistem dan Teknis Transportasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2002.
Ni Made memulai karier sebagai CPNS di Biro Bina Penyusunan Program Setwilda DIY pada 1998. Kariernya menanjak dengan sejumlah jabatan penting, antara lain:
Kepala Bidang Perencanaan Bappeda DIY (2018). Kepala Biro Administrasi. Perekonomian dan SDA Setda DIY (2019). Kepala Dinas Perhubungan DIY (2021). Pj Bupati Kulon Progo (2023–2024)
Kini, pada 2025, Ni Made resmi menjadi Sekda DIY, menorehkan sejarah sebagai perempuan pertama yang memegang tampuk tertinggi ASN di provinsi istimewa ini.
Keberhasilan Ni Made tak hanya menjadi kebanggaan bagi Pemda DIY, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk terus berkiprah di dunia birokrasi dan kepemimpinan publik. (red/adb)













