Solo Batik Carnival 2025: Panggung Kolaborasi, Warna dan Semangat Budaya 

oleh -405 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS — Jantung Kota Solo kembali berdenyut dalam ritme budaya. Gemerlap warna, derap musik, dan parade kostum megah menyulap Jalan Slamet Riyadi menjadi panggung selebrasi warisan bangsa.

Solo Batik Carnival (SBC) 2025 resmi dibuka oleh Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, Sabtu (12/07/2925), disambut riuh tepuk tangan ribuan penonton yang memadati sisi jalan.

banner 719x1003

Mengusung tema “Samuhita Sobosukawonosraten”, gelaran SBC ke-16 tahun ini bukan sekadar pawai. Ia menjadi cermin dari identitas, inovasi, dan semangat kolektif masyarakat Solo Raya dalam menghidupkan batik sebagai bagian dari kehidupan modern.

Wali Kota Respati Ardi dalam sambutannya menegaskan bahwa SBC telah menjadi simbol ekspresi budaya dan kreativitas yang membanggakan. Ia menyebut perhelatan ini sebagai katalis bagi geliat ekonomi kreatif dan wajah baru promosi budaya kota.

“Ramainya pengunjung membawa efek ganda ekonomi bergerak interaksi sosial tumbuh, dan nama Solo makin mendunia,” ungkapnya optimistis pada Sabtu  (12/7/2025)

Ketua Panitia SBC 2025, Lia Imelda, menambahkan bahwa gelaran tahun ini menitikberatkan pada perayaan keragaman dan kecintaan terhadap budaya.

Tidak hanya menyuguhkan parade kostum berbahan batik, acara ini juga menampilkan seni pertunjukan, musik, dan kreativitas generasi muda.

banner 484x341

“Batik kini bukan sekadar busana, tapi telah menjadi bahasa universal yang menyatukan lintas suku, agama, dan generasi,” ujar Lia.

Sebanyak 350 peserta ambil bagian dalam parade akbar ini, terdiri atas 125 peserta berkostum megah, 65 penari, dan 50 anggota drumband dari Yayasan SBC.

Peserta tidak hanya datang dari Solo, tetapi juga dari Semarang, Wonosobo, dan Madiun, menambah semarak dan memperkaya ragam budaya yang ditampilkan.

Fairuz Alya, warga Solo yang baru pertama kali menyaksikan SBC secara langsung, mengaku takjub.

Baca Juga :  Kota Solo Dibranding Musisi Muda Melalui Lagu Karya Cantiknya 

“Keren banget! Kostumnya besar, megah, dan penuh detail. Yang bikin kagum, semua peserta tampil semangat, termasuk anak-anak kecil yang ikut menari,” katanya penuh antusias.

Untuk kelancaran acara, sejumlah ruas jalan utama seperti Jalan Slamet Riyadi, Bhayangkara, dan Jenderal Sudirman ditutup sementara. Karnaval ditutup di halaman Balai Kota Surakarta dengan sambutan meriah dari warga dan wisatawan.

Solo Batik Carnival telah melampaui statusnya sebagai agenda tahunan. Ia menjelma menjadi ikon budaya yang dirayakan bersama, tempat bertemunya tradisi dan inovasi, serta simbol bahwa batik bukan hanya dikenakan tetapi dihidupkan dan diwariskan lintas generasi.

Dengan semangat kolaboratif yang terus menyala, SBC 2025 menjadi bukti nyata bahwa batik tak hanya lestari, tapi juga relevan dan mendunia. (red/adb)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *