SUARASMR.NEWS – Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar Lomba Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) sebagai upaya mendorong terciptanya lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan ramah anak.
Lomba yang telah memasuki tahap final ini berlangsung di Taman Cerdas Kecamatan Jebres, Rabu (24/9/2025), diikuti 289 sekolah dari lima kategori pendidikan, yakni TK, SD, SMP, SMA, dan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, mengatakan kegiatan ini menjadi sarana belajar bersama untuk meningkatkan kualitas sekolah dalam melindungi hak-hak anak.
“Lomba Satuan Pendidikan Ramah Anak ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk saling belajar, berbagi pengalaman, dan mengevaluasi sejauh mana kita berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anak di Kota Surakarta,” ujar Astrid.
Astrid menambahkan, hasil lomba akan menjadi dasar evaluasi dan arah kebijakan ke depan agar seluruh sekolah di Surakarta semakin ramah anak.
“Kami berharap ide-ide kreatif yang diterapkan di sekolah dapat diperkenalkan dan diimplementasikan secara lebih luas,” imbuhnya.
Kepala DP3AP2KB Surakarta, Kristiana Hariyanti, mengungkapkan jumlah peserta masih jauh dari target.
“Sekolah kita ada lebih dari 2.000, sementara yang ikut lomba baru 289. Ini masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami agar seluruh sekolah bisa menjadi sekolah ramah anak,” jelasnya.
Menurut Kristiana, lomba ini menjadi modal penting bagi sekolah untuk meningkatkan fasilitas dan perlindungan anak, terutama dalam menghadapi isu kekerasan dan perundungan (bullying).
“Sekolah ramah anak adalah langkah dasar untuk mencegah berbagai kekerasan yang masih kerap menimpa anak-anak,” katanya.
Para juara dari masing-masing kategori akan memperoleh dana pembinaan sebagai bentuk apresiasi sekaligus dorongan untuk terus berinovasi serta menginspirasi sekolah lain agar turut berpartisipasi dalam menciptakan pendidikan yang ramah anak. (red/adb)
